Kerinduan muncul saat udara dingin kian menghadiri jejak jemari-jemari di kaca bening yang mulai menetes akibat uap-nya. iya, senja kini menjadi padam. kilatan dan rintikan menjadi satu. Hujan. Ini hujan. air menetes membawa beribu harapan. rindu. rindu ini muncul lagi. saat aku sedang berusaha mengabaikan dengan kecanggungan dihatiku. saat aku tak mencarinya, memang benar, aku tak bisa lupa. yang jauh disana, yang hadir didekap lamunan ini, akankah engkau tau? pun jika kau mengetahuinya, hanya terlontar kata "oh" saja, bukan? tak sudi berada dilingkunganku. karena aku, lagi-lagi hanya semburat palsu diantara bayanganmu. bersama kegelapan rasa dan cuaca, aku tau, memang aku selalu melukis kiasan yang tak akan padam sampai kapanpun. Aku untukmu.
Ada seribu pertanyaan yang hadir menyerangku. entah mengapa, hanya harapan yang menjawabnya. tak jelas, kelabu. lagilagi angin tak bersepoi, kini sungguh telah lebih dari itu. angin meneriaki ku. cuaca ini benar-benar menggantung. sama dengan perasaan-ku.
Saturday, December 13, 2014
Saturday, November 29, 2014
Pemilik segalanya.
Padamu,yang menjadi primadona segala pemilik perasaan.
Padamu,yang selalu memiliki kesempatan menggapai para
pemilik rasa cinta.
Padamu, yang selalu bisa menyangkutpautkan perasaan dengan
orang yang selalu kamu sebut disetiap hamparan rasa yang berderet kokoh.
Padamu, yang selalu memiliki pujangga terindah tanpa perlu
mengelilingi dunia demi menemukannya.
Padamu, yang terlihat jelas mudah menggapai perasaan tanpa
perlu sepengetahuannya.
Padamu, yang berada dihamparan luasnya semak-semak hijau nan
bunga-bunga yang merekah.
Padamu, yang manakala hati terisak, sungguh manis, masih ada
yang memahami tanpa harus berderai dengan deras.
Padamu, yang selalu menjadi pembicaraan setiap bibir dengan
segala nuansa istimewa yang kamu miliki.
Padamu, yang tanpa berharap sang penyejuk gundah dihatimu,
akan ber-elok dengan lancar didepan jembatan hatimu.
Padamu, yang diyakinkan setiap penggemar bahwa sosokmu jauh
dari pemikiran yang sesat.
Thursday, November 20, 2014
Seharusnya..
Masih disini. masih tentang hati yang tetap bertahan berada diantara keguncangan dan kebingungan. masih disini. masih tentang perasaan yang mulai lumpuh, yang menipu, perasaan yang membuat terpaku walau sekejap. perasaan yang muncul, dan hanya ketegaan yang tercapai. perasaan yang muncul, namun hanya respon negatif dan pergi. lalu mendekat lagi. terlihat bodoh.
Rasanya baru kemarin semuanya hadir. membuat sepotong hati kini kian menawan. lebih indah dari sebuah puisi lautan yang dibacakan setiap malam. lebih indah dari bunyi nada-nada klasik gitar yang selalu terdengar. rasanya baru kemarin. ada hal yang membuat tau, bahwa semuanya hanya sebatas kesempatan. hanya senda gurau dengan menahan tawa yang membunuh nadi ini setiap detiknya. hanya sebatas keterbukaan yang diam-diam menyudutkan sebuah hati dengan rasa cemooh yang tak karuan. tega sekali. menipu dalam diam. dikira seseorang tak mengerti? bukan itu caranya mendorong kita. jika dalam diam bisa, mengapa kau tak ada dalam kesibukan dan keseharian kita? mengapa kamu hanya berpura-pura jika akhirnya kau tunjukkan semuanya dengan perbuatan? ingin memojokkan ku dan pergi lagi? bukan. bukan seperti itu. jikalau dunia tau, apakah dunia masih mengizinkanmu menempatinya? kau hadir lalu membuangnya. begitu saja. seperti sampah. padahal kau tak tau arti sampah.
Rasanya baru kemarin semuanya hadir. membuat sepotong hati kini kian menawan. lebih indah dari sebuah puisi lautan yang dibacakan setiap malam. lebih indah dari bunyi nada-nada klasik gitar yang selalu terdengar. rasanya baru kemarin. ada hal yang membuat tau, bahwa semuanya hanya sebatas kesempatan. hanya senda gurau dengan menahan tawa yang membunuh nadi ini setiap detiknya. hanya sebatas keterbukaan yang diam-diam menyudutkan sebuah hati dengan rasa cemooh yang tak karuan. tega sekali. menipu dalam diam. dikira seseorang tak mengerti? bukan itu caranya mendorong kita. jika dalam diam bisa, mengapa kau tak ada dalam kesibukan dan keseharian kita? mengapa kamu hanya berpura-pura jika akhirnya kau tunjukkan semuanya dengan perbuatan? ingin memojokkan ku dan pergi lagi? bukan. bukan seperti itu. jikalau dunia tau, apakah dunia masih mengizinkanmu menempatinya? kau hadir lalu membuangnya. begitu saja. seperti sampah. padahal kau tak tau arti sampah.
Monday, November 3, 2014
seuntai perasaan
Disini.. aku seperti tau akan hal yang harus kuhadapi. meratapi jemari sambil menunduk kaku. ada hal yang membuatku kikuk. ada sesuatu yang membuatku rapuh seketika. seperti tau kejadian yang akan terjadi dikemudian hari. tanpa perlu menebak, aku tau. semuanya seakan sudah tersimpan dimemori. semuanya akan kembali. aku percaya itu. tak perlu berjanji. tak perlu meyakinkan diri. semuanya akan berjalan. berjalan indah disisa kehidupanku yang beku. yang gersang akibat sesuatu. dikehidupanku yang akan bertemu dengan rasa itu.. dan disini.. aku tau. tanpa perlu aku cari tau. kau tak perlu. kau tak perlu memintaku untuk mengerti. sama saja. sama saja kau ingin menyakiti. waktuku tak banyak lagi.. perbuatanmu seakan menyisakan saksi batin yang menyakitkan. perbuatanmu seakan ingin berpaling dari sesuatu yang indah. perbuatanmu,tingkah lakumu,semuanya.. menjadi satu. menjadi bagian dalam kehidupanku yang selalu kau permainkan.
Ini hidupku.. ini permainanku.. ini sebuah tokoh yang diperankan oleh aku.. ini adalah orang yang mengerti arti hidupku.. ini aku. hanya aku yang selalu luput dalam kesedihan. aku yang selalu risih saat kau ganggu. aku yang selalu membenci perbuatanmu yang menganggap aku tak ada. ini aku.. ada kalanya kau harus tau. tak semua orang berhak kau padu dengan segala keinginanmu. tak perlu kau sembunyikan sebuah rahasia. karena aku sebenarnya tau. aku tau mengapa kau selalu menuaikan luka dihati ini.. dan seharusnya kau tau, karena aku hanya bisa diam dan membisu.
Ini hidupku.. ini permainanku.. ini sebuah tokoh yang diperankan oleh aku.. ini adalah orang yang mengerti arti hidupku.. ini aku. hanya aku yang selalu luput dalam kesedihan. aku yang selalu risih saat kau ganggu. aku yang selalu membenci perbuatanmu yang menganggap aku tak ada. ini aku.. ada kalanya kau harus tau. tak semua orang berhak kau padu dengan segala keinginanmu. tak perlu kau sembunyikan sebuah rahasia. karena aku sebenarnya tau. aku tau mengapa kau selalu menuaikan luka dihati ini.. dan seharusnya kau tau, karena aku hanya bisa diam dan membisu.
Saturday, November 1, 2014
seseorang?
selamat datang para perintis harapanku yang pupus.
terima kasih karena sudah hadir dalam bayangan yang menghantui.
terimakasih sudah mau membuka lembaran hidupku yang runtuh akibat kehadiran orang baru.
terimakasih karena semua tingkah egomu yang membawaku hanyut tanpa gemingan suara pun.
Terimakasih kepada semua para penghanyut nadi ini.hanyutan yang menyayat,hanyutan yang merekah menjadi kebencian.menggenang menjadi satu.busuk sekali.
Selamat melukis orang baru. selamat menuai kisah yang tak seburuk ini.
Ada kalanya sesuatu terjadi. tanpa tau,tanpa keinginanku tau,semuanya akan terlewati. entah itu cabikan,entah itu ungkapan,entah itu perbuatan yang ingin menyingkirkanmu perlahan. perlahan namun pasti. perlahan namun menyakitkan. perlahan dan akan mengecewakan. segalanya akan menjadi kebencian. Entah itu kebencian palsu ataukah kenyataan. entah itu keinginan atau pemaksaan. Rasa benci itu... rasa benci itu muncul seketika. Rasa itu perlahan mulai kelam. mematung, memojok, dan bahkan menyendiri. Rasa benci itu.. seakan tak pernah salah. rasa benci itu justru menjadi bukti. bukti segalanya..
terima kasih karena sudah hadir dalam bayangan yang menghantui.
terimakasih sudah mau membuka lembaran hidupku yang runtuh akibat kehadiran orang baru.
terimakasih karena semua tingkah egomu yang membawaku hanyut tanpa gemingan suara pun.
Terimakasih kepada semua para penghanyut nadi ini.hanyutan yang menyayat,hanyutan yang merekah menjadi kebencian.menggenang menjadi satu.busuk sekali.
Selamat melukis orang baru. selamat menuai kisah yang tak seburuk ini.
Ada kalanya sesuatu terjadi. tanpa tau,tanpa keinginanku tau,semuanya akan terlewati. entah itu cabikan,entah itu ungkapan,entah itu perbuatan yang ingin menyingkirkanmu perlahan. perlahan namun pasti. perlahan namun menyakitkan. perlahan dan akan mengecewakan. segalanya akan menjadi kebencian. Entah itu kebencian palsu ataukah kenyataan. entah itu keinginan atau pemaksaan. Rasa benci itu... rasa benci itu muncul seketika. Rasa itu perlahan mulai kelam. mematung, memojok, dan bahkan menyendiri. Rasa benci itu.. seakan tak pernah salah. rasa benci itu justru menjadi bukti. bukti segalanya..
Friday, October 17, 2014
sandiwara.
Diamnya bahkan tidak diketahui sama sekali. perasaan lelah dan jenuhnya seakan tak ditanggapi. bukan aku yang harusnya menutup. bukan aku yang harusnya menyembunyikan.andai saja semua tau tanpa keinginanku beri tau. rasanya benar-benar jatuh. jatuh kepada pilihan
hatiku yang telah merapuh. kutunggu sebuah janji teramat pilu. janji palsu yang menuntunku bertemu dengan rasa yang sendu. seharusnya, andai saja semuanya tau bahwa aku sedang bersedih. memberi harapan,semangat,dan kasih. menghibur aku dengan segala cara,tanpa mengingatkan lagi caraku untuk mengingat semuanya. andaikan seseorang mengerti. tak perlu ku menuai semua ini. tak perlu kutunjukkan berbagai cara untuk memberitau. tak perlu. cukup hanya dengan tatapan seseorang merasakannya. andaikan ada.
saat ini aku tak sedang sandiwara. berpura-pura sakit dan berpura-pura bahagia. tak perlu. tak perlu ku lakukan itu jika semuanya tak akan tau. perasaanku, sungguh, ini bukan permainan. ini aku. dan serpihan hati yang rapuh. kutitip sebuah janji. namun lagi-lagi, semuanya tak mengerti. kutitip harapan,tapi di dustakan. aku tak mengerti memang. memang cukup bodoh untuk ku mengerti. perasaan yang berkeping-keping, sungguh aku taktau lagi. perasaan ku tak kokoh,jika semuanya hanya janji palsu. perasaanku hancur. kau tau hancur? ya. tak utuh.
hatiku yang telah merapuh. kutunggu sebuah janji teramat pilu. janji palsu yang menuntunku bertemu dengan rasa yang sendu. seharusnya, andai saja semuanya tau bahwa aku sedang bersedih. memberi harapan,semangat,dan kasih. menghibur aku dengan segala cara,tanpa mengingatkan lagi caraku untuk mengingat semuanya. andaikan seseorang mengerti. tak perlu ku menuai semua ini. tak perlu kutunjukkan berbagai cara untuk memberitau. tak perlu. cukup hanya dengan tatapan seseorang merasakannya. andaikan ada.
saat ini aku tak sedang sandiwara. berpura-pura sakit dan berpura-pura bahagia. tak perlu. tak perlu ku lakukan itu jika semuanya tak akan tau. perasaanku, sungguh, ini bukan permainan. ini aku. dan serpihan hati yang rapuh. kutitip sebuah janji. namun lagi-lagi, semuanya tak mengerti. kutitip harapan,tapi di dustakan. aku tak mengerti memang. memang cukup bodoh untuk ku mengerti. perasaan yang berkeping-keping, sungguh aku taktau lagi. perasaan ku tak kokoh,jika semuanya hanya janji palsu. perasaanku hancur. kau tau hancur? ya. tak utuh.
Saturday, October 11, 2014
tentang hati
hai. hari ini aku ingin nge-post tentang hati. malam ini, seakan langit bersandiwara. menumpahkan segala bintang-bintang yang gemirlap,menerangi setiap naungan alam yang melakukan aktifitas di bumi-nya. malam ini,bulan kembali muncul. hiasan malam yang kokoh dan abadi, seakan memekik kepada bintang. inilah yang terjadi. hai bintang, wahai bulan. tak perlu bersandiwara, tak perlu memainkan peran itu jika hati ini masih saja bersendu. wahai sang malam, tak perlu kau membuka sang bulan jika kau benar-benar tak ingin membukanya. tak perlu kau tunjukkan beribu bintang diatas sana, yang senantiasa bernyanyi elok melirik sang rembulan. tak perlu. jikalau hati sang tokoh pemerannya ini masih rapuh. jikalau harapannya pupus. jikalau keinginannya menari bersama langit itu tak akan tercapai. tak perlu kau menatap kebisingan ini. tak perlu kau melirik segala yang terjadi. jikalau kau hanya bisa melihat tanpa merasa. hati ini,buihbuih ini.. wahai sang malam, tak peka kah engkau.. tak peka kah engkau melihat perasaannya.. saat manusia bergeming menatap hamparan jalanan, hati ini hanya bisa menatap searah dan tanpa arah.. saat beribu manusia duduk sambil bersenda gurau, tak peka kah engkau bahwa manusia ini hanya bisa menunduk dan diam.. ini hati.. ini hati.. hati yang entah kapan akan terus begini.. berlari dan terus berlari. entah sampai kapan,entah sampai kapan dan entah sampai kapan. malam ini,hanya hati yang bisa ku ceritakan.
Sunday, August 24, 2014
Hujan dan kisahku..
Cuaca di
kota ku sekarang benar2 mendung. Seperti api yang meleleh karena ada-nya air. Seperti
buih-buih air panas yang padam karena dingin. Seperti segala yang ada – mati.
ternyata. Matahari diam-diam menghilang.Entah karena hari semakin sore atau
tuhan punya rencana lain. Bisa saja tuhan menurunkan hujan, rintikan-nya yang
membahasi seseorang yang tak bersalah. Namun,di balik semuanya ada sebuah
kebaikan. Entah apa itu,tapi dia yang lebih mengetahui.
Tik..tik..tik..
ternyata benar. sudah benar-benar hujan. Hujan turun tanpa arah tanpa batas dan
tanpa perasaan. Namun. Entah mengapa aku selalu memojok dan mematung disudut
sana. Entah karena berfikir sampai kapan akan berhenti, atau memikirkan hal
lain. Entahlah.
Jangan berlarut
dalam keheningan. Aku pun terenyak. Aku ingat itu. Semua berkata seperti itu. Dengan
canggung aku mulai mengerti. Inikah yang namanya peringatan? Oh sungguh. Seperti
hujan yang tak berperasaan. Aku benar-benar menjadi kiasan dari hujan. Aku tak
berperasaan kah? Namun,mengapa tuhan menciptakan-ku seperti ia menciptakan
hujan?
Sudah. Aku
tak kuat lagi. Air mata mulai menetes dari mata ini. Aku benar-benar merasa tak
ada. Aku kosong. Tak ada seseorang disekitar sini. Aku tau mengapa. Karena aku
emang menjauh tanpa alasan yang logika. Seperti hujan yang turun tanpa mengenal
waktu.
Tuesday, June 17, 2014
Sakitnya,Tau?
Apakah ada yang pernah tau rasanya ditusuk dalam diam?:)
Apakah ada yang mengerti rasanya dilempar saat perasaan terburuk kau rasakan?:)
Apakah ada yang bisa paham rasanya diterkam lalu dibuang?:)
Ada sedikit masalah dibumi ini, di beberapa jiwa yang tak sengaja berbuat dosa. Ada sedikit masalah disekitar sini, saat orang-orang tak mengerti arti kebaikan dalam kehati nuranian ini. Masalahnya, masalah ini muncul begitu saja tanpa mau tau rasanya perasaan yang diguncangkan ini. kepanikan dari sebagian kami, bahwa tak akan dihargai. Mengapa?
Aku yang tengah mencoba rela dalam keheningan. Dalam kesepian yang kurasa, menerkam setiap luka ku untuk kembali mengingatnya. Mustahil, lagi dan lagi, pikiran pendekku itu berbuah banyak, bahwa aku akan putus asa. Bagaimana bisa? mereka berkehendak beda dari takdir ini. Mereka mencoba segala cara TANPA mau tau sakitnya yang disini, lagi dan lagi, pantaskah kata kebahagiaan itu terucap,Tuhan?
Apakah ada yang mengerti rasanya dilempar saat perasaan terburuk kau rasakan?:)
Apakah ada yang bisa paham rasanya diterkam lalu dibuang?:)
Ada sedikit masalah dibumi ini, di beberapa jiwa yang tak sengaja berbuat dosa. Ada sedikit masalah disekitar sini, saat orang-orang tak mengerti arti kebaikan dalam kehati nuranian ini. Masalahnya, masalah ini muncul begitu saja tanpa mau tau rasanya perasaan yang diguncangkan ini. kepanikan dari sebagian kami, bahwa tak akan dihargai. Mengapa?
Aku yang tengah mencoba rela dalam keheningan. Dalam kesepian yang kurasa, menerkam setiap luka ku untuk kembali mengingatnya. Mustahil, lagi dan lagi, pikiran pendekku itu berbuah banyak, bahwa aku akan putus asa. Bagaimana bisa? mereka berkehendak beda dari takdir ini. Mereka mencoba segala cara TANPA mau tau sakitnya yang disini, lagi dan lagi, pantaskah kata kebahagiaan itu terucap,Tuhan?
Sunday, June 15, 2014
Pergi tanpa kita tau, Adilkah?
Ada yg datang,lalu pergi. ada yang menunggu, namun pergi. ada yang diam, lalu pergi. Bahkan ada yang menatapnya, lalu pergi. Mengapa ?
Senyum palsu menipu wajah-wajah mereka. Entah mengapa, saat seseorang tersenyum menatapnya, ia malah lari dan pergi. seperti lari dari kenyataan bahwa ada seseorang disini. Apakah ia memang ditakdirkan untuk tak dipertemukkan dengan mereka?lantas, mengapa mereka sempat bertemu, walaupun mereka tak saling sekedar menyapa?
Banyak hal yang belum ia mengerti. seperti hanya bisa menebak, kapan pohon itu jatuh?atau bahkan mengapa burung berkicau? kita tak tahu kapan dan mengapa. dan hanya tebakan kosong yang dapat diucapkan. Yang katanya Baik, bisa saja berubah. Yang katanya asyik, cantik, ramah, bisa saja berubah,kan? banyak yang tidak ia mengerti, kawan. yang baik, asyik, dsb. bisa saja pergi membawa wajah penuh amarah dan dendam. tanpa kita tau,tanpa kita mau tau, ada. Pasti ada. Nah, mereka sekedar datang, Lalu pergi. mengapa? mengapa mereka pergi? Ada apa, sebenarnya?
Senyum palsu menipu wajah-wajah mereka. Entah mengapa, saat seseorang tersenyum menatapnya, ia malah lari dan pergi. seperti lari dari kenyataan bahwa ada seseorang disini. Apakah ia memang ditakdirkan untuk tak dipertemukkan dengan mereka?lantas, mengapa mereka sempat bertemu, walaupun mereka tak saling sekedar menyapa?
Banyak hal yang belum ia mengerti. seperti hanya bisa menebak, kapan pohon itu jatuh?atau bahkan mengapa burung berkicau? kita tak tahu kapan dan mengapa. dan hanya tebakan kosong yang dapat diucapkan. Yang katanya Baik, bisa saja berubah. Yang katanya asyik, cantik, ramah, bisa saja berubah,kan? banyak yang tidak ia mengerti, kawan. yang baik, asyik, dsb. bisa saja pergi membawa wajah penuh amarah dan dendam. tanpa kita tau,tanpa kita mau tau, ada. Pasti ada. Nah, mereka sekedar datang, Lalu pergi. mengapa? mengapa mereka pergi? Ada apa, sebenarnya?
Saturday, May 31, 2014
Diam tapi Ada
Aku menanti harapan yang tak abadi. ingin kulalui cerita menegangkan namun kudapati bahagia. tapi bagaimana lagi?hanya selalu aku yang berduka. hanya aku,aku,dan aku. aku tidak bisa mendapati kisah fiksi itu.
Aku ingin seperti mereka,jujur,ingin menatap segalanya dengan bebas tanpa kekacauan,ingin memiliki semuanya,dan satu lagi, aku ingin kedamaian,dan tanpa duka;')
menyesal,menyesal,dan menyesal. hanya itu yang dapat aku rasakan.menyedihkan sekali,kan? bukan karena apa-apa.karena aku dsini yang selalu mengalah dan harusnya mereka tau, harusnya mereka sadar bahwa aku disini Sakit!
Ketika tuhan punya keadilan,aku ingin mendapatkannya sedikit saja. merasakannya. namun aku hanya mendapati orang-orang disekeliling sungguh bahagia,dan aku tidak tau kenapa. mengapa gini? lalu aku harus sesabar apa lagi,tuhan?
Aku ingin seperti mereka,jujur,ingin menatap segalanya dengan bebas tanpa kekacauan,ingin memiliki semuanya,dan satu lagi, aku ingin kedamaian,dan tanpa duka;')
menyesal,menyesal,dan menyesal. hanya itu yang dapat aku rasakan.menyedihkan sekali,kan? bukan karena apa-apa.karena aku dsini yang selalu mengalah dan harusnya mereka tau, harusnya mereka sadar bahwa aku disini Sakit!
Ketika tuhan punya keadilan,aku ingin mendapatkannya sedikit saja. merasakannya. namun aku hanya mendapati orang-orang disekeliling sungguh bahagia,dan aku tidak tau kenapa. mengapa gini? lalu aku harus sesabar apa lagi,tuhan?
Saturday, May 24, 2014
Harusnya kau tau:)
Akan ada waktunya dia akan pergi jauh darimu. meninggalkan bekas yang sungguh menyimpan kenangan manis. tapi harusnya kau cukup tau, dia cukup tau, dan mereka yang menggunjingmu juga tau, bahwa kau sangat berguna. bukan seperti yang kau pikirkan. ada masih banyak hal yang bisa kau kerjakan, selain menghabiskan waktu untuk merenungi yang tak pantas direnungi.
semua yang kau lakukan telah habis masanya. bukan begitu maksudnya, yang kau lakukan bersamanya telah usai. sudah kubilang ada masanya. kadang masa itu sungguh sulit sekali. sekali,dan sekali. tapi harusnya kau tau. inilah hal yang mampu membuatmu bertahan dan belajar tentang sulitnya memahami seseorang.
mengenai hal yang membuatmu bertahan. pernahkah kau rasakan sakitnya di khianati? sama seperti itu, kawan. kau tahu hakikat tersakiti tapi kau tak tau hakikat bertahan? setelah kau tersakiti, apakah yang kau lakukan? aku yakin, kalian pasti akan berusaha tegar. ketika orang yang tersayang mengkhianati, apakah kau tak bisa bertahan? mengapa? hai,berarti kau tak sayang dengan orang yang terus mensupport mu:)
semua yang kau lakukan telah habis masanya. bukan begitu maksudnya, yang kau lakukan bersamanya telah usai. sudah kubilang ada masanya. kadang masa itu sungguh sulit sekali. sekali,dan sekali. tapi harusnya kau tau. inilah hal yang mampu membuatmu bertahan dan belajar tentang sulitnya memahami seseorang.
mengenai hal yang membuatmu bertahan. pernahkah kau rasakan sakitnya di khianati? sama seperti itu, kawan. kau tahu hakikat tersakiti tapi kau tak tau hakikat bertahan? setelah kau tersakiti, apakah yang kau lakukan? aku yakin, kalian pasti akan berusaha tegar. ketika orang yang tersayang mengkhianati, apakah kau tak bisa bertahan? mengapa? hai,berarti kau tak sayang dengan orang yang terus mensupport mu:)
Thursday, April 17, 2014
Apa Ini Salah?
Senja telah bertukar menjadi malam. malam sunyi yang indah. bintang-bintang menambah keceriaan. sungguh bahagia. bahagia sekali. tapi, ada apa denganku? apa yang terjadi? mengapa aku takbisa sedikit saja mengubah wajah kusam itu? nyatanya aku masih sama seperti sebelumnya. kaku dan terdiam. tak ada perubahan sama sekali.
Benci. benci sekali dengan kenyataan. saat aku harus menerima garis yang tak kusuka. saat aku harus tetap bersahabat dengan semua ini. mengapa aku takbisa sedetik saja merasakannya? saat mereka mulai mengabaikanku dalam hidup. bertanya hal-hal yang paling jenuh ku rasa. apa maksud mereka? apa yang kulakukan? mengelak dan pergi?
Hai semua yang kutemui. apa kabar hal yang membuatku jatuh? apakah kau sang pemburuk cuaca dikeseharianku baik-baik saja? apakah mereka masih mendukungmu dan tak peduli ada aku disini?:)
Hai hal bohong yang mengusik kehidupanku. semoga engkau sang pengendali rasa benci ini baik-baik saja. aku harap saja begitu. agar aku tak cepat-cepat lari dan pergi. bukankah begitu tujuannya?:'))
Benci. benci sekali dengan kenyataan. saat aku harus menerima garis yang tak kusuka. saat aku harus tetap bersahabat dengan semua ini. mengapa aku takbisa sedetik saja merasakannya? saat mereka mulai mengabaikanku dalam hidup. bertanya hal-hal yang paling jenuh ku rasa. apa maksud mereka? apa yang kulakukan? mengelak dan pergi?
Hai semua yang kutemui. apa kabar hal yang membuatku jatuh? apakah kau sang pemburuk cuaca dikeseharianku baik-baik saja? apakah mereka masih mendukungmu dan tak peduli ada aku disini?:)
Hai hal bohong yang mengusik kehidupanku. semoga engkau sang pengendali rasa benci ini baik-baik saja. aku harap saja begitu. agar aku tak cepat-cepat lari dan pergi. bukankah begitu tujuannya?:'))
Friday, April 11, 2014
Mimpi?
Aku sungguh. Aku hanya ingin kebebasan dalam waktu ini.
Waktu yang entah sampai kapan akan pergi. Waktu yang entah kapan akan menjauh
sekali. Dalam gelap aku tak Nampak. Dalam keterangan aku melihat. Tapi, dalam
takdir saat ini, apa yang aku liat? Sungguh, bukan aku yang ada disana.
Mimpi jauh sekali. Mimpi yang tak berarti. Mimpi dan angan
yang akan menuai luka. Merusak kebahagiaan, merusak segala yang aku hadapi.
Semua mimpi menjatuhkanku. Bahkan aku tak dapat berbuat apa-apa. Mereka
mengganggu, merusak segala aktivitas yang ku lakukan ini. Aku benci sekali
dengan namanya mimpi! Sungguh benci sekali. Entah sampai kapan aku dapat
tersenyum atas segalanya. Angan-angan hanya menjadi kenangan. Entahlah, aku
butuh kebebasan.
Merujuk lah dengan mimpi. Tapi nyatanya apa? Aku benar-benar
tak bisa. Bagaimana bisa, saat kau benar-benar dijatuhkan sedalam-dalamnya
dunia gelap gulita. Tak ada sedikit penerangan disana. Gelap tapi pasti. Kau
terjebak dalam mimpi. Mimpi yang tak kunjung kau peroleh, sedangkan mereka bisa
saja menertawakanmu dengan segala mimpinya yang canggih. Ya,mimpinya yang sudah
pasti ada. Entahlah. Aku terluka,melukai namun mematikan. Aku mulai BENCI
bermimpi!
Saat aku menyerah. Sudah benar, takada harapannya lagi. Saat
aku belum menyerah saja, sudah jauh sekali semua terkubur. Saat aku sudah
berusia seperti ini, masih berhak kah semua mimpi ini tak terwujud? Tak perlu
aku menyebutkan semua. Hanya ingin hidup yang lebih baik!lebih baik!dan lebih
baik! Hanya butuh kebebasan saja. Tidak berlebihan, hanya ingin dapat menikmati
hidup seperti mereka.
Mimpi membawaku masuk dalam jebakan konyol yang masih
setengah nyata. Karena bukti-bukti semua ini sudah ada. Sudah diperkuat dengan
segala macam cara. Cara mereka memperoleh cara untuk menjatuhkanku. Caraku yang
memperoleh cara untuk mendirikannya. Inikah yang disebut Bermimpi? Menyakitkan seperti
ini? Dimana letak yang diesbut masa indah saat bermimpi? Haruskah ku terjatuh
dan benar-benar terjatuh?
Wednesday, April 9, 2014
Air?mata..
Ada saatnya air mata terus mengalir disini. Terus membahasi
lemperan hati yang telah berkeping. Tidak menyisakan apa-apa. Hanya luka dalam
di pertengahan hati. Terus tergenang di sebuah genangan. Menyisakan sebait luka
tajam. Menyayat tanpa pernah mengerti. Harus sampai kapan aku pahami? Tidak ada
yang bisa menerkanya. Tidak ada yang bisa tau perasaannya. Hanya terlihat
senyum kaku di wajah itu.. aku sudah kenyang. Lelah meminum air yang tumpah
begitu saja. Terasa sakit. Bercucuran membabi buta. Oke, aku diam. Tiba-tiba,
buliran itu menjadi deras. Seketika terpikir olehku deru rasa yang tersakiti.
Itu aku, dan lagilagi aku terbangun dari sebuah mimpi buruk. Nyatanya tidak ada
yang tau. Lelah sekali menitikkannya. Tanpa dirasa ia telah ada. Tanpa diterka
ia tau, bahwa ia diperlukan. Dan aku berfikir, ini kah namanya hidup? Bertemu
dengan buliran di pelupuk mata. Ini yang namanya kesejukan? Bertemu dengan
segores luka tajam berupa duri perkataan. Mata ini benar padam. Sama dengan
hatinya yang kelam. Dan pada saat itu.. purnama yang menjadi saksi.
Tuesday, April 8, 2014
Hal ganjil yang sangat berbeda...
Ada hal yang ganjil dalam hidup ini. Ada hal yang berbeda.
Sangat berbeda. Ada yang tidak mengerti. Dan ada yang tidak mau mengerti. Ada
juga yang bisa memahami, tapi tak mau mengerti. Bahkan ada yang mengerti tapi
tak mau memahami. Semuanya sama saja, meski jenisnya beda-beda. Iya, sama-sama
tidak pernah mau tau.
Meski kini ada cerita seseorang terperosok jauh dalam jurang. Mereka justru
hanya berdebat siapa yang akan menolongnya, bukan? Siapa yang mau berani coba,
menyelamatkannya dan turun kedalam jurang? Justru itu hanya mengancam nyawanya.
Nah, padahal beribu-ribu manusia melihatnya. Jadi untuk apa mereka datang?
Hanya ingin melihat seseorang yang naas jatuh sedalam beribu-ribu meter. Tidak
ada guna. Dan mengapa jika mereka hanya ingin melihat orang itu terperosok,
tidak mereka sendiri yang membuatnya? Ini begitu lucu sekali. Semuanya tidak
ada yang bermanfaat. Itulah, pantaskah mereka disebut semuanya seperti hal-hal
yang disebutkan tadi? Tidak mengerti, tidak mau mengerti, bisa memahami tapi
tak mau mengerti, dan bisa mengerti tapi tak mau memahami. Selesai begitu saja
ceritanya. Tokoh utamanya sudah selesai.
Aku tak henti-hentinya berharap dan merelakan. Terus saja.
Sampai hal ganjil aku temui. Sampai hal menyakitkan harus kuhadapi. Untuk apa
aku berharap? Dan akhirnya hal-hal yang tidak lurus dengan isi hatiku selalu
aku dapatkan. Untuk apa aku berharap? Jika akhirnya harus merelakan. Cukup
mudah untuk tau. Bahwa berharap saja, mana mungkin aku bisa. Akhirnya? Aku akan
merelakan.
Keinginan aku sangat besar untuk kau tau. Aku tak meminta mu
selalu berada disini. Aku hanya memintamu untuk sebentar saja singgah disini.
Untuk apa? Agar kau sedikit saja mengenal sosok hati ku yang selalu berharap
ini. Agar kau mampu membacanya meski kau tak pahami. Sama saja dengan cerita
diatas bukan? Kau tidak mengerti isi hatiku. Dan tak pernah mau mengerti isi
hatiku. Cukup.
Memilih menjauh diantara tetesan Hujan..
Aku boleh bercerita satu kisah ?
Saat penantian berubah menjadi hal yang tidak wajar. Kau tau
penyebabnya? Seseorang yang tak kunjung terlihat dari sisi mana saja. Bahkan
dia tidak bersembunyi, melainkan pergi.
Saat penantian ini terus terjadi. Aku tidak mengetahui satu
hal. Bahkan dia ternyata benar-benar pergi. Dan aku tak pernah tau. Niat ini..
melukai atau mempermaini..
Saat semua penantian ini begitu sia-sia, apa yg harusnya aku
lakukan? Mulai menangis.. aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Bahkan aku
tak tau seperti apa sekarang. Ini begitu tidak mudah. Ini bukan hal yang sering
tampak.
Bayangkan sama pembaca, jika ada seseorang gadis yang
menunggu dipinggiran jalanan dan rintik hujan mulai turun. Menjadi deras dan
semakin deras. Sedangkan hal yang ditungguinya tak kunjung datang. Seseorang
itu? Tak ada. Bahkan ia sampai kehujanan. Terus berdiri dipinggiran jalanan itu
sambil terus berdoa. Apakah kalian tega melihatnya? Hanya diam? Iya. Memang iya
jawabannya. Kalian tak mengenal sosoknya.
Aku pernah menunggu seseorang. Seperti halnya yang aku
ceritakan tadi. Tapi ini berbeda. Aku menunggunya di dalam mimpi. Mimpi yang
paling indah. Mimpi yang hanya satu orang yang merasakannya. Hanya aku. Mimpi
yg terdapat dua tokoh didalamnya. Yaitu? Aku dan kamu.
Tapi apa? Itu tidaklah nyata. Memang tidak. Begitulah.
Makanya, ajari aku cara membuat itu semua menjadi nyata. Ajari aku. Agar aku
lupa dengan goresan pahit dimasa lalu. Agar aku tak kunjung meminta lagi
melupakan kenangan masa lalu. Karena? Dengan sendirinya pasti aku akan lupa.
Subscribe to:
Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...