selamat datang para perintis harapanku yang pupus.
terima kasih karena sudah hadir dalam bayangan yang menghantui.
terimakasih sudah mau membuka lembaran hidupku yang runtuh akibat kehadiran orang baru.
terimakasih karena semua tingkah egomu yang membawaku hanyut tanpa gemingan suara pun.
Terimakasih kepada semua para penghanyut nadi ini.hanyutan yang menyayat,hanyutan yang merekah menjadi kebencian.menggenang menjadi satu.busuk sekali.
Selamat melukis orang baru. selamat menuai kisah yang tak seburuk ini.
Ada kalanya sesuatu terjadi. tanpa tau,tanpa keinginanku tau,semuanya akan terlewati. entah itu cabikan,entah itu ungkapan,entah itu perbuatan yang ingin menyingkirkanmu perlahan. perlahan namun pasti. perlahan namun menyakitkan. perlahan dan akan mengecewakan. segalanya akan menjadi kebencian. Entah itu kebencian palsu ataukah kenyataan. entah itu keinginan atau pemaksaan. Rasa benci itu... rasa benci itu muncul seketika. Rasa itu perlahan mulai kelam. mematung, memojok, dan bahkan menyendiri. Rasa benci itu.. seakan tak pernah salah. rasa benci itu justru menjadi bukti. bukti segalanya..
Ada kalanya seseorang menyendiri. tanpa tau,tanpa ingin tau,semuanya akan terjadi. entah itu karena perasaannya yang mulai pupus. rentan sekali. perasaan yang sangat nurani. perasaan yang akan pergi membawa kebencian itu.. lagi dan lagi.. semuanya kembali ke benci. perasaan benci yang menjadi bukti. bahwa semuanya telah terjadi. tanpa bantuan pun yang datang, segalanya telah terluka. menepis rasa suka. menepis rasa bangga. menepis rasa bahagia. semuanya.. telah terlewati.. menepis keinginan untuk saling mengerti. menepis keraguan bahwa ini tak akan terjadi. Lagi dan lagi.. semuanya hanya bisa ditepis! jahat! jahat sekali. kapan aku bisa mengerti arti sebuah akhir? kapan aku bisa mengetahui mengapa ada akhir? siapa yang bisa mengajariku? siapa?:" beri aku petunjuk. beri aku cara agar aku tau. agar aku mengerti masih ada orang yang memberi aku arti.
Mustahil bagiku bernostalgia. saat aku benar-benar ada lingkaran itu. saat aku benar-benar tau bahwa aku sedang bahagia. saat aku sedang diberi harapan. harapan bahwa aku sedang benar-benar ada. harapan yang memberi semangat bahwa aku benar-benar harus bertahan. bertahan demi seseorang. bertahan demi keyakinan yang memberi aku arti sebuah harapan. Dan, sesuatu menyadariku. ada sesuatu yang mulai mengganjal. ada sesuatu yang mulai berbeda dengan yang lain. saat aku benar-benar terperosok. dan hanya secuil perkataan yang memberi harapan agar aku bertahan. hanya seuntai kata yang kuterima dari seseorang. berbeda, berbeda sekali. hanya senyum palsu, seperti ada sesuatu yang diselipkan. busuk. busuk sekali. semuanya terjadi. semuanta terlewati.
Mustahil bagiku berteriak. suara itu parau. suaraku kini parau. aku tak sanggup lagi. semuanya telah terbukti. semuanya hanya menyakiti. sama. sama dengan keinginan yang mengahancurkan. sama dengan akhir yang bersambung. sama dengan kepinginan hati yang mengambang. ini... apakah ini sebuah permainan layaknya anak-anak? apakah ini sebuah sandiwara layaknya seorang sutradara? ini aku.. ini.. bersama ini,. hatiku sedang dijatuhkan. dibuang percuma-cuma.. ini.. bersama ini... hatiku di kalahkan. dimunafikkan dan dibesarkan dengan ketegaran.. inikah tujuan hati itu? rasa benci ini sudah berpaling. rasa benci ini sudah gugur. tangisan ini bahkan melebur. sudah habis. sudah. selamat datang wahai perintis hatiku.. selamat kamu menjadi orang yang memahamiku.. selamat sudah. kamu orang yang berarti.. mengajari sekaligus menyakiti.. memberi kebahagiaan sekaligus mempermainkan.. memberi arti bahwa hati tak selamanya tulus.. . memberi arti bahwa hatiku tak boleh lurus.. bahwa hatiku harus melewati semuanya dengan kesakitan.. bahwa hatiku harus mempelajari rasanya menerka. menebak apakah selamanya akan seperti ini.. hanya sekedar hadir,bertahan,memberi kesan bodoh,mengajari rasa benci,dan pergi.
memberi arti terdalam. bahwa hati bukan permainan. meskipun hati yang kau mainkan. meskipun perasaan. menangislah. mengangislah sebelum ia pergi.. menangislah sebelum ia benar-benar kembali.. hanya air mata yang dapat mengalir. menangisi kepergian orang-orang bodoh itu. menangisi orang-orang yang membuka lembaran barumu hanya untuk hadir sekali dan mengambil separuh hatimu. jikalau dunia tau.. akankah air mata itu kembali lagi? jikalau semuanya tak akan berlalu.. akankah air mata itu terjadi? akankah perasaan benci menjadi suka? apakah perasaan benci menjadi bahagia? seseorang.. siapa kah dia?:"
Saturday, November 1, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...
No comments:
Post a Comment