Friday, October 17, 2014

sandiwara.

Diamnya bahkan tidak diketahui sama sekali. perasaan lelah dan jenuhnya seakan tak ditanggapi. bukan aku yang harusnya menutup. bukan aku yang harusnya menyembunyikan.andai saja semua tau tanpa keinginanku beri tau. rasanya benar-benar jatuh. jatuh kepada pilihan
hatiku yang telah merapuh. kutunggu sebuah janji teramat pilu. janji palsu yang menuntunku bertemu dengan rasa yang sendu. seharusnya, andai saja semuanya tau bahwa aku sedang bersedih. memberi harapan,semangat,dan kasih. menghibur aku dengan segala cara,tanpa mengingatkan lagi caraku untuk mengingat semuanya. andaikan seseorang mengerti. tak perlu ku menuai semua ini. tak perlu kutunjukkan berbagai cara untuk memberitau. tak perlu. cukup hanya dengan tatapan seseorang merasakannya. andaikan ada. 

saat ini aku tak sedang sandiwara. berpura-pura sakit dan berpura-pura bahagia. tak perlu. tak perlu ku lakukan itu jika semuanya tak akan tau. perasaanku, sungguh, ini bukan permainan. ini aku. dan serpihan hati yang rapuh. kutitip sebuah janji. namun lagi-lagi, semuanya tak mengerti. kutitip harapan,tapi di dustakan. aku tak mengerti memang. memang cukup bodoh untuk ku mengerti. perasaan yang berkeping-keping, sungguh aku taktau lagi. perasaan ku tak kokoh,jika semuanya hanya janji palsu. perasaanku hancur. kau tau hancur? ya. tak utuh.



aku ada disini. hanya seperti angin yang lewat. aku ada disini. seperti debu yang entah kemana. bahkan kehadirannya tak ditanggapi. tak perlu ku menyembunyikan mengapa,kan? seharusnya mereka tau tanpa ku bimbing caranya mereka tau. Berpura-pura itu sakit. perkataan ini yang hanya bicara. mulut ini. bukan hati ini. terkadang aku benar-benar kembali jatuh. jatuh kepada pilihan hati yang palsu. jatuh kepada harapan palsu yang menyembunyikan 1000 caranya agar aku tak tau.


Ada yang berkata padaku seperti ini. nyatanya seperti itu. taukah kau? sebenarnya aku sedang berpura-pura. bersandiwara diantara ribuan orang. bermunafik dan menyakinkan tak apa-apa. ini bukan niat,hanya sekedar perasaanya. tanpa disadari, tak ada yang mengetahuinya,kan? bisakah seseorang tau tanpa kuberi tau?mengapa seseorang hanya melirik dan sekedar ingin tau? lagi-lagi mereka benar. semuanya palsu. semuanya hanya memainkan peran. tokoh antagonis atau protagonis. karena apa? banyak sekali yang berpura-pura yakin ia akan memberi solusi, padahal lantas ia akan pergi. banyak sekali yang berpura-pura tak peduli, bahkan memang benar-benar tak peduli.

aku bukan permainan. aku bukan tokoh yang sedang memainkan perang. aku punya naluri. apakah aku sedang jenuh. tapi percuma aku mengeluh. tak ada yang memberi tau aku caranya agar ku bertahan. diantara ribuan orang yang sedang memainkan peran. bersandiwara. semuanya. hanya janji-janji palsu itu yang membekas dihatiku. semu.


.

No comments:

Post a Comment

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...