Tuesday, June 17, 2014

Sakitnya,Tau?

Apakah ada yang pernah tau rasanya ditusuk dalam diam?:)
Apakah ada yang mengerti rasanya dilempar saat perasaan terburuk kau rasakan?:)
Apakah ada yang bisa paham rasanya diterkam lalu dibuang?:)

Ada sedikit masalah dibumi ini, di beberapa jiwa yang tak sengaja berbuat dosa. Ada sedikit masalah disekitar sini, saat orang-orang tak mengerti arti kebaikan dalam kehati nuranian ini. Masalahnya, masalah ini muncul begitu saja tanpa mau tau rasanya perasaan yang diguncangkan ini. kepanikan dari sebagian kami, bahwa tak akan dihargai. Mengapa?

Aku yang tengah mencoba rela dalam keheningan. Dalam kesepian yang kurasa, menerkam setiap luka ku untuk kembali mengingatnya. Mustahil, lagi dan lagi, pikiran pendekku itu berbuah banyak, bahwa aku akan putus asa. Bagaimana bisa? mereka berkehendak beda dari takdir ini. Mereka mencoba segala cara TANPA mau tau sakitnya yang disini, lagi dan lagi, pantaskah kata kebahagiaan itu terucap,Tuhan?


Ada yang wajar,ada yang tak wajar. Saat yang kurasa kepedihan, mereka banyak yang terkekeh sambil menyelipkan senyum palsu, bukan senyum biasa, senyum yang menghanyutkan aku untuk kembali mengingatnya. Hal-hal itu, semua itu, kembali lagi dalam memori pengingatanku. Aku tau, memang tidak mudah untuk menang. Percaya saja, hanya itu yang saat ini dapat aku katakan. Hanya itu, karena aku sudah kalah.

Ada yang tak peduli. banyak sekali. yang penting bahagia, itu kah tujuannya? Kau tak tau kan? sakitnya aku disini seperti apa? kau tak pernah mau tau. mengapa? apakah aku cukup buta untuk melihat yang sesungguhnya? apa aku memang tak pantas melihat fakta yang ada didepan mata? berpura-pura lagi? haruskah? sungguh. memang tak mengerti.

kalian boleh bahagia, tanpa harus menyayat hati. kau boleh tertawa, namun kau harus tau, apa yang sesungguhnya terjadi saat ini. kau terkecoh, dan aku yang kau bebankan. sakitnya aku seperti apa? sakitnya, kau tau? Sadarlah.

No comments:

Post a Comment

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...