Sunday, June 15, 2014

Pergi tanpa kita tau, Adilkah?

Ada yg datang,lalu pergi. ada yang menunggu, namun pergi. ada yang diam, lalu pergi. Bahkan ada yang menatapnya, lalu pergi. Mengapa ?

Senyum palsu menipu wajah-wajah mereka. Entah mengapa, saat seseorang tersenyum menatapnya, ia malah lari dan pergi. seperti lari dari kenyataan bahwa ada seseorang disini. Apakah ia memang ditakdirkan untuk tak dipertemukkan dengan mereka?lantas, mengapa mereka sempat bertemu, walaupun mereka tak saling sekedar menyapa? 

Banyak hal yang belum ia mengerti. seperti hanya bisa menebak, kapan pohon itu jatuh?atau bahkan mengapa burung berkicau? kita tak tahu kapan dan mengapa. dan hanya tebakan kosong yang dapat diucapkan. Yang katanya Baik, bisa saja berubah. Yang katanya asyik, cantik, ramah, bisa saja berubah,kan? banyak yang tidak ia mengerti, kawan. yang baik, asyik, dsb. bisa saja pergi membawa wajah penuh amarah dan dendam. tanpa kita tau,tanpa kita mau tau, ada. Pasti ada. Nah, mereka sekedar datang, Lalu pergi. mengapa? mengapa mereka pergi? Ada apa, sebenarnya?


Menantinya untuk dapat kembali. setelah sekian lama mereka pergi, ia inginkan bisa bertemu orang2 yang berguna dikehidupannya. Namun, sudah cukup lama memang, dimana mereka? pergi tanpa ia tau. Ia putus asa.

Perlahan harapan mulai musnah, mereka datang. ia berusaha bangkit lagi perlahan-lahan. kau tau hakikat hidup? wajar saja seseorang kecewa lalu pergi, hingga mereka menunggunya agar ia sadar, tapi sesungguhnya ia memang taktau alasannya mengapa. bahkan ia cemas ada apa sebenarnya. belum tentu mereka kecewa, bisa saja ingin menjauh tanpa tau sebabnya. Nah, dimana letak kesalahannya?dan siapa yang bisa mengerti jika ada banyak ribuan jawaban yang takpasti? Namun, hakikat hidup sesungguhnya adalah, Ia diciptakan untuk mereka. Mereka diciptakan untuk Ia. Namun, tidak boleh ada yang pergi. Karena diantara kehidupan sesungguhnya berisi makna, Bahwa hidup tidak Pergi. Bahwa hidup ada disini, Diantara kita semua. :)

Thanks for reading ,my visitors^^



No comments:

Post a Comment

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...