Friday, April 11, 2014

Mimpi?

Aku sungguh. Aku hanya ingin kebebasan dalam waktu ini. Waktu yang entah sampai kapan akan pergi. Waktu yang entah kapan akan menjauh sekali. Dalam gelap aku tak Nampak. Dalam keterangan aku melihat. Tapi, dalam takdir saat ini, apa yang aku liat? Sungguh, bukan aku yang ada disana. 


Mimpi jauh sekali. Mimpi yang tak berarti. Mimpi dan angan yang akan menuai luka. Merusak kebahagiaan, merusak segala yang aku hadapi. Semua mimpi menjatuhkanku. Bahkan aku tak dapat berbuat apa-apa. Mereka mengganggu, merusak segala aktivitas yang ku lakukan ini. Aku benci sekali dengan namanya mimpi! Sungguh benci sekali. Entah sampai kapan aku dapat tersenyum atas segalanya. Angan-angan hanya menjadi kenangan. Entahlah, aku butuh kebebasan.


Merujuk lah dengan mimpi. Tapi nyatanya apa? Aku benar-benar tak bisa. Bagaimana bisa, saat kau benar-benar dijatuhkan sedalam-dalamnya dunia gelap gulita. Tak ada sedikit penerangan disana. Gelap tapi pasti. Kau terjebak dalam mimpi. Mimpi yang tak kunjung kau peroleh, sedangkan mereka bisa saja menertawakanmu dengan segala mimpinya yang canggih. Ya,mimpinya yang sudah pasti ada. Entahlah. Aku terluka,melukai namun mematikan. Aku mulai BENCI bermimpi!


Saat aku menyerah. Sudah benar, takada harapannya lagi. Saat aku belum menyerah saja, sudah jauh sekali semua terkubur. Saat aku sudah berusia seperti ini, masih berhak kah semua mimpi ini tak terwujud? Tak perlu aku menyebutkan semua. Hanya ingin hidup yang lebih baik!lebih baik!dan lebih baik! Hanya butuh kebebasan saja. Tidak berlebihan, hanya ingin dapat menikmati hidup seperti mereka.


Mimpi membawaku masuk dalam jebakan konyol yang masih setengah nyata. Karena bukti-bukti semua ini sudah ada. Sudah diperkuat dengan segala macam cara. Cara mereka memperoleh cara untuk menjatuhkanku. Caraku yang memperoleh cara untuk mendirikannya. Inikah yang disebut Bermimpi? Menyakitkan seperti ini? Dimana letak yang diesbut masa indah saat bermimpi? Haruskah ku terjatuh dan benar-benar terjatuh?


No comments:

Post a Comment

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...