Wednesday, April 9, 2014

Air?mata..



Ada saatnya air mata terus mengalir disini. Terus membahasi lemperan hati yang telah berkeping. Tidak menyisakan apa-apa. Hanya luka dalam di pertengahan hati. Terus tergenang di sebuah genangan. Menyisakan sebait luka tajam. Menyayat tanpa pernah mengerti. Harus sampai kapan aku pahami? Tidak ada yang bisa menerkanya. Tidak ada yang bisa tau perasaannya. Hanya terlihat senyum kaku di wajah itu.. aku sudah kenyang. Lelah meminum air yang tumpah begitu saja. Terasa sakit. Bercucuran membabi buta. Oke, aku diam. Tiba-tiba, buliran itu menjadi deras. Seketika terpikir olehku deru rasa yang tersakiti. Itu aku, dan lagilagi aku terbangun dari sebuah mimpi buruk. Nyatanya tidak ada yang tau. Lelah sekali menitikkannya. Tanpa dirasa ia telah ada. Tanpa diterka ia tau, bahwa ia diperlukan. Dan aku berfikir, ini kah namanya hidup? Bertemu dengan buliran di pelupuk mata. Ini yang namanya kesejukan? Bertemu dengan segores luka tajam berupa duri perkataan. Mata ini benar padam. Sama dengan hatinya yang kelam. Dan pada saat itu.. purnama yang menjadi saksi.

No comments:

Post a Comment

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...