Bagi sebagian orang; aku ini apa?
Sebagian mulut-mulut orang lain bilang aku ini pendiam,
memang, betul sekali, aku kaku dan sulit mencerna keadaan. Aku sulit memahami orang lain. Bahkan, aku hanya berani mengangguk dan mengiyakan diri padahal tak nyaman
pun dilingkupku, sungguh.
Sebagian orang mengatakan aku ini seru. Padahal, beberapa
cerita terbentuk karena aku merasa lega membersamai orang-orang itu, mereka
yang selalu menang dalam melelehkan hatiku untuk berada dilingkupnya,
orang-orang baik yang membuat aku terkesima; sehingga aku lupa tentang aku ini
apa? Dan akhirnya aku tak peduli aku ini apa.
Sebagian orang mengatakan aku ini asyik, entahlah. Beberapa
orang menyebut itu; ketika aku sedang benar-benar tak peduli. Ada yang
mengatakan bahwa menjadi teman mainku adalah keuntungan, sehingga ketika aku
sadar aku sedang tak berguna, mereka yang membuatku sadar bahwa aku benar-benar
memiliki hak dan sebuah kenyamanan.
Sebagian orang mengatakan aku ini cuek. Tak mau bercengkrama
pun menyapa, membuang muka dan tak peduli sekitar. Ah, aku pikir dengan cara
ini aku senang dengan diriku, melibatkan orang yang tak kukenal dalam hidup
hanya akan membuatku lelah, serupa ketika mulut-mulut mereka pada akhirnya
mengatakan aku ini “cuek”. Mereka lagi-lagi membuatku sadar, aku terlalu
mencintai dunia sekitar, hingga lupa dunia nyata dan sisi manusia lain yang
juga menjalani kehidupan.
Sebagian orang mengatakan aku ini lembut. Bahwa aku tahu,
terlalu lembut juga akan membuat perasaan sakit. Terlalu lembut akan membuatku
sering patah, pun jatuh. Mereka menyebut, menyukaiku karena itu. Padahal aku
tahu, sebagian orang lain saja mungkin menyebutku; tak sabaran pun sering marah.
Sebagian orang mengatakan aku ini ramah. Dari satu sisi
lain, beberapa orang menilaiku jahat. Kutahu, terkadang ramah akan tak sama
dengan logika, ramah ialah bentuk perbuatan, dan logika adalah sebuah
akal-akalan. Aku tumbuh dari diriku, menciptakan kebaikan pada orang yang
menerimanya; entah pada yang tidak.
Maka, jika ternyata aku salah, biarkan aku juga ikut menjawab
pertanyaan, aku ini apa? Sebab penilaian orang tak pernah sama, entahlah; yang
mana yang seharusnya aku?
Tiap orang beda pemikiran, pun penilaian. Yang aku tahu;
ketika aku membersamai sebuah kelompok yang membuatku nyaman, mereka pun, juga
akan nyaman dengan karakterku yang kadang abu-abu. Atau, ketika aku membersamai
orang-orang yang terlihat risih bersamaku, aku tahu; mungkin, mereka bukan tak
menyukaiku, namun sifatku yang terkadang tak menarik.
Aku tahu pribadiku lebih darimu; aku juga tahu segala
burukku. Namun aku sadar, untuk membersamai orang yang kadang tak peduli, aku
juga harus melakukan itu. Maka biarkan beberapa kisah tumbuh menjadi cerita
dalam pribadiku sendiri, jangan mengolok pun mempersulit, aku tahu penilaian
beberapa orang berbeda.
Maka prinsipkan pada dirimu, bahwa sejatinya penilaian
adalah ketika kita condong melihat dalam dirinya, jika yang ternilai buruk;
maka ialah buruk, meski terkadang beberapa orang patut dinilai baik.
Aku tak pernah paham definisi baik; mereka tumbuh berbeda,
dalam sukacita, dalam kebahagiaan. Maka dari itu, jika pertanyaan tentang, aku
ini apa? Jawabannya, aku adalah sebaik-baiknya aku.
No comments:
Post a Comment