Senja telah bertukar menjadi malam. malam sunyi yang indah. bintang-bintang menambah keceriaan. sungguh bahagia. bahagia sekali. tapi, ada apa denganku? apa yang terjadi? mengapa aku takbisa sedikit saja mengubah wajah kusam itu? nyatanya aku masih sama seperti sebelumnya. kaku dan terdiam. tak ada perubahan sama sekali.
Benci. benci sekali dengan kenyataan. saat aku harus menerima garis yang tak kusuka. saat aku harus tetap bersahabat dengan semua ini. mengapa aku takbisa sedetik saja merasakannya? saat mereka mulai mengabaikanku dalam hidup. bertanya hal-hal yang paling jenuh ku rasa. apa maksud mereka? apa yang kulakukan? mengelak dan pergi?
Hai semua yang kutemui. apa kabar hal yang membuatku jatuh? apakah kau sang pemburuk cuaca dikeseharianku baik-baik saja? apakah mereka masih mendukungmu dan tak peduli ada aku disini?:)
Hai hal bohong yang mengusik kehidupanku. semoga engkau sang pengendali rasa benci ini baik-baik saja. aku harap saja begitu. agar aku tak cepat-cepat lari dan pergi. bukankah begitu tujuannya?:'))
Thursday, April 17, 2014
Friday, April 11, 2014
Mimpi?
Aku sungguh. Aku hanya ingin kebebasan dalam waktu ini.
Waktu yang entah sampai kapan akan pergi. Waktu yang entah kapan akan menjauh
sekali. Dalam gelap aku tak Nampak. Dalam keterangan aku melihat. Tapi, dalam
takdir saat ini, apa yang aku liat? Sungguh, bukan aku yang ada disana.
Mimpi jauh sekali. Mimpi yang tak berarti. Mimpi dan angan
yang akan menuai luka. Merusak kebahagiaan, merusak segala yang aku hadapi.
Semua mimpi menjatuhkanku. Bahkan aku tak dapat berbuat apa-apa. Mereka
mengganggu, merusak segala aktivitas yang ku lakukan ini. Aku benci sekali
dengan namanya mimpi! Sungguh benci sekali. Entah sampai kapan aku dapat
tersenyum atas segalanya. Angan-angan hanya menjadi kenangan. Entahlah, aku
butuh kebebasan.
Merujuk lah dengan mimpi. Tapi nyatanya apa? Aku benar-benar
tak bisa. Bagaimana bisa, saat kau benar-benar dijatuhkan sedalam-dalamnya
dunia gelap gulita. Tak ada sedikit penerangan disana. Gelap tapi pasti. Kau
terjebak dalam mimpi. Mimpi yang tak kunjung kau peroleh, sedangkan mereka bisa
saja menertawakanmu dengan segala mimpinya yang canggih. Ya,mimpinya yang sudah
pasti ada. Entahlah. Aku terluka,melukai namun mematikan. Aku mulai BENCI
bermimpi!
Saat aku menyerah. Sudah benar, takada harapannya lagi. Saat
aku belum menyerah saja, sudah jauh sekali semua terkubur. Saat aku sudah
berusia seperti ini, masih berhak kah semua mimpi ini tak terwujud? Tak perlu
aku menyebutkan semua. Hanya ingin hidup yang lebih baik!lebih baik!dan lebih
baik! Hanya butuh kebebasan saja. Tidak berlebihan, hanya ingin dapat menikmati
hidup seperti mereka.
Mimpi membawaku masuk dalam jebakan konyol yang masih
setengah nyata. Karena bukti-bukti semua ini sudah ada. Sudah diperkuat dengan
segala macam cara. Cara mereka memperoleh cara untuk menjatuhkanku. Caraku yang
memperoleh cara untuk mendirikannya. Inikah yang disebut Bermimpi? Menyakitkan seperti
ini? Dimana letak yang diesbut masa indah saat bermimpi? Haruskah ku terjatuh
dan benar-benar terjatuh?
Wednesday, April 9, 2014
Air?mata..
Ada saatnya air mata terus mengalir disini. Terus membahasi
lemperan hati yang telah berkeping. Tidak menyisakan apa-apa. Hanya luka dalam
di pertengahan hati. Terus tergenang di sebuah genangan. Menyisakan sebait luka
tajam. Menyayat tanpa pernah mengerti. Harus sampai kapan aku pahami? Tidak ada
yang bisa menerkanya. Tidak ada yang bisa tau perasaannya. Hanya terlihat
senyum kaku di wajah itu.. aku sudah kenyang. Lelah meminum air yang tumpah
begitu saja. Terasa sakit. Bercucuran membabi buta. Oke, aku diam. Tiba-tiba,
buliran itu menjadi deras. Seketika terpikir olehku deru rasa yang tersakiti.
Itu aku, dan lagilagi aku terbangun dari sebuah mimpi buruk. Nyatanya tidak ada
yang tau. Lelah sekali menitikkannya. Tanpa dirasa ia telah ada. Tanpa diterka
ia tau, bahwa ia diperlukan. Dan aku berfikir, ini kah namanya hidup? Bertemu
dengan buliran di pelupuk mata. Ini yang namanya kesejukan? Bertemu dengan
segores luka tajam berupa duri perkataan. Mata ini benar padam. Sama dengan
hatinya yang kelam. Dan pada saat itu.. purnama yang menjadi saksi.
Tuesday, April 8, 2014
Hal ganjil yang sangat berbeda...
Ada hal yang ganjil dalam hidup ini. Ada hal yang berbeda.
Sangat berbeda. Ada yang tidak mengerti. Dan ada yang tidak mau mengerti. Ada
juga yang bisa memahami, tapi tak mau mengerti. Bahkan ada yang mengerti tapi
tak mau memahami. Semuanya sama saja, meski jenisnya beda-beda. Iya, sama-sama
tidak pernah mau tau.
Meski kini ada cerita seseorang terperosok jauh dalam jurang. Mereka justru
hanya berdebat siapa yang akan menolongnya, bukan? Siapa yang mau berani coba,
menyelamatkannya dan turun kedalam jurang? Justru itu hanya mengancam nyawanya.
Nah, padahal beribu-ribu manusia melihatnya. Jadi untuk apa mereka datang?
Hanya ingin melihat seseorang yang naas jatuh sedalam beribu-ribu meter. Tidak
ada guna. Dan mengapa jika mereka hanya ingin melihat orang itu terperosok,
tidak mereka sendiri yang membuatnya? Ini begitu lucu sekali. Semuanya tidak
ada yang bermanfaat. Itulah, pantaskah mereka disebut semuanya seperti hal-hal
yang disebutkan tadi? Tidak mengerti, tidak mau mengerti, bisa memahami tapi
tak mau mengerti, dan bisa mengerti tapi tak mau memahami. Selesai begitu saja
ceritanya. Tokoh utamanya sudah selesai.
Aku tak henti-hentinya berharap dan merelakan. Terus saja.
Sampai hal ganjil aku temui. Sampai hal menyakitkan harus kuhadapi. Untuk apa
aku berharap? Dan akhirnya hal-hal yang tidak lurus dengan isi hatiku selalu
aku dapatkan. Untuk apa aku berharap? Jika akhirnya harus merelakan. Cukup
mudah untuk tau. Bahwa berharap saja, mana mungkin aku bisa. Akhirnya? Aku akan
merelakan.
Keinginan aku sangat besar untuk kau tau. Aku tak meminta mu
selalu berada disini. Aku hanya memintamu untuk sebentar saja singgah disini.
Untuk apa? Agar kau sedikit saja mengenal sosok hati ku yang selalu berharap
ini. Agar kau mampu membacanya meski kau tak pahami. Sama saja dengan cerita
diatas bukan? Kau tidak mengerti isi hatiku. Dan tak pernah mau mengerti isi
hatiku. Cukup.
Memilih menjauh diantara tetesan Hujan..
Aku boleh bercerita satu kisah ?
Saat penantian berubah menjadi hal yang tidak wajar. Kau tau
penyebabnya? Seseorang yang tak kunjung terlihat dari sisi mana saja. Bahkan
dia tidak bersembunyi, melainkan pergi.
Saat penantian ini terus terjadi. Aku tidak mengetahui satu
hal. Bahkan dia ternyata benar-benar pergi. Dan aku tak pernah tau. Niat ini..
melukai atau mempermaini..
Saat semua penantian ini begitu sia-sia, apa yg harusnya aku
lakukan? Mulai menangis.. aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Bahkan aku
tak tau seperti apa sekarang. Ini begitu tidak mudah. Ini bukan hal yang sering
tampak.
Bayangkan sama pembaca, jika ada seseorang gadis yang
menunggu dipinggiran jalanan dan rintik hujan mulai turun. Menjadi deras dan
semakin deras. Sedangkan hal yang ditungguinya tak kunjung datang. Seseorang
itu? Tak ada. Bahkan ia sampai kehujanan. Terus berdiri dipinggiran jalanan itu
sambil terus berdoa. Apakah kalian tega melihatnya? Hanya diam? Iya. Memang iya
jawabannya. Kalian tak mengenal sosoknya.
Aku pernah menunggu seseorang. Seperti halnya yang aku
ceritakan tadi. Tapi ini berbeda. Aku menunggunya di dalam mimpi. Mimpi yang
paling indah. Mimpi yang hanya satu orang yang merasakannya. Hanya aku. Mimpi
yg terdapat dua tokoh didalamnya. Yaitu? Aku dan kamu.
Tapi apa? Itu tidaklah nyata. Memang tidak. Begitulah.
Makanya, ajari aku cara membuat itu semua menjadi nyata. Ajari aku. Agar aku
lupa dengan goresan pahit dimasa lalu. Agar aku tak kunjung meminta lagi
melupakan kenangan masa lalu. Karena? Dengan sendirinya pasti aku akan lupa.
Subscribe to:
Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...