Sunday, October 20, 2019

Jatuh tidak pernah mudah


Satu, dan untuk kali kesekian.

Baik-baik saja? Sudah sampai mana perjuangannya? Masih menetap disekitar bayangan yang ingin terus melangkah hebat, atau menjadi seorang kesatria untuk orang lain? Atau—seseorangmu yang jauh lebih baik?

Aku selalu tahu kamu, rumpang dan cerita-cerita yang luar biasa. Hanya mengetahui, bukankah tidak papa?
             Entah apa yang mampu membuatku mengukir rasa; pada seseorang yang padanya aku tahu terluka akan lebih hebat. Padanya semua kenyataan tidak pernah menjadi sebaik-baiknya ingin dan sesuai ekpektasi.

Halo? Boleh aku menyerah dari sepersekian detik ingatan yang terlampau memenangkanmu? Pada seseorang yang memikirkan orang lain dan menganggapnya lebih sempurna?

            Kau perlu tahu, bahwa jatuh tidak pernah mudah. Bahwa memilih tidak pernah gampang.

Tapi tenang saja,
Mendengar bukan berarti mau, mengetahui tidak untuk merubah keadaan, aku hanya ingin engkau tahu—bahwa ada segenap harap yang diam-diam mohon pada pencipta, bahwa ada yang selalu menyemogakan apa yang tidak pernah diketahui siapa saja.

                Lebih dari aku—tapi hati yang tidak pernah bisa berpura-pura. Kau perlu tahu, sekali lagi—bahwa jatuh tidak pernah mudah.

Sudah sampai di tahap mana? Maka aku akan selalu membawanya pada doa-doa yang merindukanNya.

No comments:

Post a Comment

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...