Satu, dan untuk kali kesekian.
Baik-baik saja? Sudah sampai mana perjuangannya? Masih
menetap disekitar bayangan yang ingin terus melangkah hebat, atau menjadi
seorang kesatria untuk orang lain? Atau—seseorangmu yang jauh lebih baik?
Aku selalu tahu kamu, rumpang dan cerita-cerita yang luar
biasa. Hanya mengetahui, bukankah tidak papa?
Entah
apa yang mampu membuatku mengukir rasa; pada seseorang yang padanya aku tahu
terluka akan lebih hebat. Padanya semua kenyataan tidak pernah menjadi
sebaik-baiknya ingin dan sesuai ekpektasi.
Halo? Boleh aku menyerah dari
sepersekian detik ingatan yang terlampau memenangkanmu? Pada seseorang yang
memikirkan orang lain dan menganggapnya lebih sempurna?
Kau perlu tahu, bahwa jatuh tidak pernah mudah. Bahwa memilih tidak pernah gampang.
Tapi tenang saja,
Mendengar
bukan berarti mau, mengetahui tidak untuk merubah keadaan, aku hanya ingin
engkau tahu—bahwa ada segenap harap yang diam-diam mohon pada pencipta, bahwa
ada yang selalu menyemogakan apa yang tidak pernah diketahui siapa saja.
Lebih
dari aku—tapi hati yang tidak pernah bisa berpura-pura. Kau perlu tahu, sekali lagi—bahwa jatuh tidak pernah mudah.
Sudah sampai di tahap mana? Maka aku akan selalu membawanya pada doa-doa yang merindukanNya.
No comments:
Post a Comment