Ada yang membuatku menunggu, dalam angan-angan, dalam sisa kelabu, dalam hilir mudik gemuruh yang menyapa disela-sela rinai hujan. Ada yang membuatku khawatir, terlepas kepergiannya menyiasakan asa, tak bisa diterka, atau ia lebih nyaman berteman dengan orang lain. Ada yang membuatku berusaha menyimpan perasaan tanpa perlu menunjukkan padanya, pada ia yang selalu membuat ruang-ruang dalam hatiku tertawa dan bertahan.
Ada yang membuat aku harus menyimpan sendirian. Sebab aku, masih ingin menahan. Masih ingin bebas, masih ingin menyesuaikan dan meraih cita. Aku tahu, segala yang terjadi masih saja dibatas kekonyolan. Aku tahu juga, bagaimana bisa sembunyiku membuatnya tak tahu apa-apa. Terimakasih saja, untuk sudah membuatku tersenyum dibalik bayangmu.
Ada yang membuatku mencintai diriku, perlahan, membuat nyata hidup ini sempurna. Ada yang membuatku memilihnya karena hal-hal baik, karena kebaikan yang tak pernah kusut dalam sisi kehidupannya; hingga ia membuat hari-hariku bak bahagia, aku pun perlahan terusir dari dunia duka yang menjalar beberapa kali, ia membuatku lebih semangat dan yakin untuk menjalani hari-hari.
Akupun disini tidak akan; membuat mimpi besar. Tak berkonyol ria bahwa yang selalu membuat hati tertata adalah apa yang semestinya nyata. Tak ingin berpikir terlalu jauh untuk yakin bahwa satu-satunya seseorang yang bernurani luar biasanya hanya berjumlah ganjil angka pertama. Tidak akan bersemedi menganggap dan mengangan lebih tinggi tentang pencapaian yang masih abstrak.
Aku percaya; kebaikan akan menemui takdirnya sendiri-sendiri dengan apa yang seharusnya luar biasa.
Tidak akan ada anggapan bahwa satu orang akan menjadi masa depan. Sebab, Tuhan lebih maha mengatur. Ia akan tahu, siapa yang berhak terpilih dari banyaknya manusia-manusia. Tidak akan ada pikiran bahwa memaksa untuk memilihnya adalah hal yang terutama. Aku percaya saja; semoga kebaikanmu menuju pada kesempurnaan, dan yang harusnya sempurna adalah meraih kebahagiaan.
Tidak akan ada paksaan dari seseorang yang ada disini. Aku mengharap saja; kebahagiaanmu dapat ditampung menjadi kita yang selalu ingin berubah lebih baik; dan tanpa ada senda gurau yang membohongi.
Tidak akan ada tuntutan untuk bersama, sebab, baik akan menemukan jalannya sendirian. Semoga, selalu, dan tidak akan ada pemaksaan yang membuatmu patah untuk menjalani hari-hari berikutnya; karenaku.
Sunday, June 10, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...
No comments:
Post a Comment