Temaram
memiliki arti remang-remang. Tahukah kalian apa itu? Dalam wiktionary.org yaitu cahaya suram atau agak redup. Begitupun dalam
dunia pendidikan di era kini yang selalu mengandalkan teknologi canggih dan
pendidikan yang mudah dijangkau dalam sekali pencarian, tak masalah memang,
namun alangkah lebih berhati-hati lagi karena dibalik kemajuan penciptaan,
selalu ada dampak negatif untuk pribadi penggunanya, Guys! Termasuk kepada
anak-anak yang hidup pada zaman millenium dan mengandalkan kemudahan dalam
menuntut ilmu dibandingkan zaman dahulu sebelum berkembang pesatnya
kecanggihan.
Era kekinian kini pun lebih pantas
selalu dikaitkan dengan teknologi canggih. Pada kemajuan zaman yang mengarah
kepada kemudahan-kemudahan, memang tak bisa dihindarkan, akan selalu ada
hal-hal baru yang menyenggol kehidupan. Kita pun terperosok pada teknologi yang
kini menjadi salah satu kepentingan yang tak bisa dijauhkan. Anak-anak kita,
semua para pengenyam pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah
menengah atas pun mungkin akan menggunakan dan menikmati kemudahan internet
yang dahulu sulit dijangkau; salah satu dari kemajuan pemikiran-pemikiran
manusia hebat. Pekerjaan rumah
diselesaikan dengan sigap, proses yang dilakukan untuk mengerjakan tugas lebih
efektif dan tidak banyak membutuhkan waktu yang lama. Menimba ilmu pun
dilakukan tanpa perlu pemborosan juga membuang waktu untuk mencari ilmu lebih
dalam sebagai tambahan dari ajaran guru di sekolah. Namun tak disangka
dampaknya. Waktu yang dipakai anak-anak cenderung habis untuk menatap layar
ponsel, tablet, laptop, atau hal yang semacamnya. Anak-anak yang berada di
bangku sekolah menengah pertama kebawah terutama, mereka belum seharusnya layak
menggunakan berbagai kemajuan teknologi secara maksimal. Terkait itu juga,
bagaimana jadinya bila ditemukan hal-hal negatif yang merusak pikiran dan mata
mereka? Sehingga, dapat disimpulkan pun; kemajuan teknologi cenderung berbahaya
bagi pendidikan anak-anak lokal.
Keluarga adalah tempat melepas
kicauan-kicauan perasaan, menampung aspirasi, segala panutan yang menjadi
tempat contoh, juga segala keyakinan yang selalu terasa aman berada di
dalamnya. Peran keluarga terhadap pendidikan pun harus menjadi nomor satu dan
membuat anak-anak yang mengeyam sekolah lebih berprestasi dan tidak mengikuti
keadaan zaman yang seperti ini. Pada era globalisasi yang disebut-sebut
memiliki banyak istilah yang menyudutkan anak-anak layaknya “Kids Zaman Now”
atau bermunculan segala media sosial yang tidak mendukung pola pikir baik
terhadap anak-anak, ini berbahaya dan sangat jauh dari pendidikan yang
seharusnya dijunjung anak-anak. Mereka dibiarkan terbawa oleh aplikasi-aplikasi
yang mengubah pemikiran mereka dan mengakibatkan banyak dampak negatif terhadap
pendidikan. Pendidikan terlupa, prestasi yang seharusnya diraih malah dibiarkan
terlena, mengakibatkan tak ada apa-apa yang didapatkan oleh mereka. Padahal,
disini status keluarga bagi anak-anak sangat dekat, pemahaman mereka lebih
dapat disanggah apabila peran keluarga lebih dapat mensupport dan beretika pada
pengajaran anak-anak melalui pendidikan yang dapat diajarkan dalam kesehariaan
sehingga anak-anak tersebut tidak lantas menatap era globalisasi ini adalah
kesempatan mereka untuk bersenang-senang saja menikmati kecanggihan, namun
lebih dapat memahami bahwa pendidikan jauh lebih penting dan berguna untuk
kehidupan mereka di masa depan yang akan mendatang.
Era kekinian pun akan semakin
menenggelamkan yang terdahulu. Segala kemudahan akan tercipta, apa yang akan diraih
jauh lebih mudah didapat. Layaknya besi yang semakin diletakkan pada tempat
lembab, ia akan rentan karat. Seperti plastik yang berbahan tipis, diletakkan
pada api ia akan habis. Jika pendidikan anak-anak kurang diperhatikan, ia akan
habis dan terlena pada tempat dan hal-hal yang tak seharusnya ada, mengapa? Era
kekinian tak selalu memberi kemudahan dan menenggelamkan yang buruk, era
kekinian sungguh “berbahaya” terhadap anak-anak yang mengeyam pendidikan dan
mereka yang lagi gencarnya rawan pada hal-hal baru yang ingin diketahui.
Padahal, jika pola pikir mereka lebih diawasi dalam sebuah keluarga kecil saja,
anak-anak akan lebih merasa nyaman dan tahu segala bentuk yang baik dan buruk.
Namun, bukan berarti peran keluarga selalu menuntut dan memaksa anak-anak
mengikuti setiap perintah. Anak-anak perlu berwawasan dengan caranya, melihat
keluar dan bermain bola, boneka, ataupun lari-larian yang memang dunianya, menggali
informasi dengan teman-teman dan gurunya, ataupun membutuhkan privasi yang
masih dalam batasan dan aman. Inilah dia keluarga mentari temaram, keluarga
yang seharusnya diterapkan pada zaman era digital yang sudah mengglobalisasi
dan mengalami kemajuan teknologi pesat.
Keluarga mentari temaram bermaksud
sebuah matahari yang bersinar, namun meremang atau redup. Sebagai orang tua,
kakak yang bekerja, ataupun kakak yang menjadi mahasiswa dalam sebuah keluarga,
sudah seharusnya menjadi mentari temaram pada adik-adik yang masih duduk
dibangku sekolahan, ini bertujuan agar mereka cenderung diperhatikan tanpa
perlu ditekan, dapat menggunakan teknologi lebih baik, guna menuntut ilmu tanpa
mendapatkan hal negatif yang timbul. Sebuah keluarga, selalu menjadi contoh
yang layak bagi anak-anak kecil yang ada di dalamnya. Peran keluarga amat
penting, mengawasi pendidikan yang didapatkan dan dicari oleh anak-anaknya
tanpa mendapatkan kenegatifan oleh mereka yang masih suka mencari ilmu. Inilah
arti penting dalam keluarga mentari temaram. Sejatinya, dalam keluarga memang
akan selalu menghangatkan dan memiliki hubungan dekat antara anak dan orang
tua. Lebih dari itu, pengawasan yang diberikan orang tua harus jauh lebih
banyak untuk anak-anaknya. Anak-anak yang bermain teknologi dan menggunakan
aplikasi-aplikasi sebaiknya terus diawasi. Alangkah lebih baik jika teknologi digunakan
untuk mencari ilmu pengetahuan pada usia mereka yang butuh banyak informasi dunia
luar. Jika memaksa dan melarang dilakukan untuk memberi batasan, bagaimana
dengan perasaan mereka yang seharusnya menganggap bahwa teknologi menyenangkan
pada usianya saat ini? Kemajuan tumbuh pesat itu tidak bisa dibandingkan dengan
zaman lalu. Jika keluarga dengan garis keras menuntut mereka untuk menggunakan
segala sesuatu dengan benar, apakah mereka tidak akan diam-diam melakukan
segala hal yang akan salah? Mereka akan
lebih dominan mencari tahu segala hal, ini pentingnya keluarga dalam era
kekinian agar mereka terjaga. Keluarga butuh pengawasan, keluarga butuh batasan
untuk mengawasi anak-anaknya, jika ini dijalankan, anak-anak akan percaya pada
keluarganya tentang larangan baik atau buruk, mereka juga butuh menikmati
dunianya sendiri. Biarkan mereka tumbuh dan berkembang di era kekinian dengan
teknologi yang ada, namun, pendidikan adalah nomor satu yang selalu utama,
zaman kini banyak hal-hal yang semestinya dijauhkan. Keluarga hanya butuh
anak-anak berkembang sesuai usianya, namun menjaga pemikirannya dan teknologi
digunakan untuk kepentingan pendidikan yang utama.
Era kekinian pun selalu memiliki
banyak kelemahan-kelemahan. Peran keluarga mentari temaram disini harus dapat
membentuk karakter jiwa, rasa, akhlak, serta ilmu yang baik pada anak-anaknya.
Pendidikan lebih ditanamkan dengan cara membiarkan anak-anak menemukan dunianya
dengan kemajuan teknologi dan memiliki batasan tertentunya. Keluarga harus
menjadi mentari yang bersinar, menjadi sumber keyakinan atas anak-anaknya,
menjadi kekuatan dan rasa semangat oleh anak-anaknya, juga menjadi kepercayaan
terhadap cita-cita anak-anaknya. Mentari pun tak boleh yang selalu mengawasi
dan memerintah hingga mereka tak bisa bergerak dan terkurung dalam dunia yang
seharusnya lebih besar dijangkau, karena itulah mengapa butuh temaram. Redup
karena saatnya membiarkan anak mengeksplor dengan batasan-batasan tertentu yang
tak menyebabkan ke arah negatif dan berbahaya terhadap pendidikan yang ingin
diraihnya. Orang tua; menjadi hakim dan guru yang mengajarkan tanpa menghakimi
kesalahan yang diperbuat, anak-anak perlu disidang sewajarnya ketika ia salah
dalam perbuatan termasuk pada penggunaan teknologi, keluarga memperhatikan
kelembutan, hingga mentari yang terbakar itu akan menjadi temaram oleh hati
yang hati-hati dalam pengajaran pendidikan pada anak-anak. Keluarga harus
selalu dapat mendorong dan memberi motivasi, melalui keluarga mentari temaram,
pendidikan anak di era kekinian akan lebih terasa nyaman dan tak berbahaya pada
kemajuan teknologi termasuk kepada kemajuan yang akan selalu pesat.
#sahabatkeluarga