Aku tidak pernah tau, mengapa, kapan, semuanya akan terungkap. Hatimu, hatinya, sedang ada pertemuan apa?
Hati mengalir hingga ke raga, degup kencang kini berarah pada langkah kaki yang pergi. Aku memberontak, aku harus berlari menepi setelah mengetahui bahwa faktanya ada sesuatu antara lelaki dan perempuan ini. Aku tau satu hal tentang perempuanmu, ia sudah lama mencintaimu, begitukah?
Wanitamu bak kilau dimatamu. Namun sayang, cintanya mungkin tak sebatas keyakinanmu. Harusnya, engkau mencari perempuan yang siap siaga, menemani, menerima keadaan, juga baik buruknya sifat yang kau lakukan. Ia melatihmu, harusnya. Membuat hari-hari terlalui dengan kebaikan. Namun sayang, yang aku sayangkan, ia tak handal dalam urusan itu.
Wanitamu selalu kau agungkan. Aku tahu betapa sering kau tatap matanya, betapa sering hatinya kau buat rindu, betapa sering ia merasa galau. Tapi, ia tak menuntunmu kearah jalan yang lebih baik, membiarkanmu berada pada pilihan, membuatku merasa tak nyaman.
Bisakah, kau menjadi baik sendirian?
Aku hanya berharap, jika bersamanya kau temui kebahagiaan.
Berjuanglah, kau hanya perlu perempuan yang dengan tabah mencintai usahamu.
Kau hanya perlu membersamai seseorang yang merubahmu, untuk lebih baik.
Monday, May 28, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...
No comments:
Post a Comment