Monday, May 28, 2018

Kalian

     Aku tidak pernah tau, mengapa, kapan, semuanya akan terungkap. Hatimu, hatinya, sedang ada pertemuan apa?
     Hati mengalir hingga ke raga, degup kencang kini berarah pada langkah kaki yang pergi. Aku memberontak, aku harus berlari menepi setelah mengetahui bahwa faktanya ada sesuatu antara lelaki dan perempuan ini. Aku tau satu hal tentang perempuanmu, ia sudah lama mencintaimu, begitukah?
     Wanitamu bak kilau dimatamu. Namun sayang, cintanya mungkin tak sebatas keyakinanmu. Harusnya, engkau mencari perempuan yang siap siaga, menemani, menerima keadaan, juga baik buruknya sifat yang kau lakukan. Ia melatihmu, harusnya. Membuat hari-hari terlalui dengan kebaikan. Namun sayang, yang aku sayangkan, ia tak handal dalam urusan itu.
     Wanitamu selalu kau agungkan. Aku tahu betapa sering kau tatap matanya, betapa sering hatinya kau buat rindu, betapa sering ia merasa galau. Tapi, ia tak menuntunmu kearah jalan yang lebih baik, membiarkanmu berada pada pilihan, membuatku merasa tak nyaman.
     Bisakah, kau menjadi baik sendirian?
     Aku hanya berharap, jika bersamanya kau temui kebahagiaan.
     Berjuanglah, kau hanya perlu perempuan yang dengan tabah mencintai usahamu.
     Kau hanya perlu membersamai seseorang yang merubahmu, untuk lebih baik.

No comments:

Post a Comment

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...