Saturday, March 3, 2018

Jika.

      Satu waktu, jika kau telah paham dengan "mengapa" dan sebuah "bagaimana", maka tetaplah dekat disebelah jarak itu, tak peduli sejauh apa, ia akan tetap membersamaimu sejauh apapun. Jika kau telah mengerti tentang sebuah pilihan yang menurutmu baik, maka tetaplah bertahan pada apa-apa saja yang nantinya sempat buruk. Jika kau akhirnya memilih tempat kepulangan terakhir pada satu orang saja, ingat bahwa segala yang ia punya adalah apa yang dapat membuatmu tersenyum tanpa harus melihat ke sudut lain yang berbeda, juga pada orang yang berbeda.
     Satu waktu, jika hatimu telah tersusun baik dan dapat menetapkan pilihan, pilihlah mereka yang senantiasa belajar dari masa lalu, yang tumbuh dewasa tanpa ada permainan dalam hatinya, yang tulus dan mengedepankanmu dalam sisa-sisa umur panjangnya hingga menua. Jika nanti, kau membenci seseorang karena perbuatan yang tak pernah kau ingini, maka tegur lah ia pada saatnya. Ketika ia telah mampu mengubah apa saja atas penyesalannya. Ketika ia memilih meluruskan jalannya hanya pada satu orang. Ketika ia memilih tempat pelabuhan terakhirnya itu; kamu.

      Satu waktu, jika seseorang ingin berubah atas hal-hal buruk yang ia jalani di masa lalunya. Berilah ruang pada sikap dan keantusiasan melupakan. Jaga tabir hatimu, rangkul ia untuk menyudahi sisi buruk dari sifatnya, berilah ia kelapangan jalan, jika pada akhirnya ia memilihmu sebagai tempat pembelajaran.
     Satu waktu, jika kau temui sesosok rupa yang sifatnya pantas dihakimi dan ia memilihmu sebagai tempat tujuan kembali, biarkan saja. Mungkin ada yang diketahuinya, bahwa siapa saja yang harusnya menjadi tempat akhir perjalanan, siapa saja yang memendam luka hebat begitu lamanya, siapa saja yang menekan egonya untuk berhenti mengoarkan amarah, dan mungkin tau siapa yang sebenarnya tidak ada maksud apa-apa untuk tetap berjalan kedepan.
     Satu waktu, jika yang pergi kembali, yang kembali memang ingin meminta maaf, berikan saja. Dan mungkin ketika hatimu masih dihadapkan pada tembok kekesalan yang belum runtuh, maka biarkan saja ia runtuh bersama rasa sakitnya. Mungkin dengan melepaskan kejadian yang dulu tak pernah terharap, dapat dengan mudah kau kendalikan ketika sudah sama-sama dewasa.
     Satu waktu, jika yang kau sebut "menyakitkan" menghampiri, jangan biarkan perihmu terbawa lagi. Mungkin ia butuh ruang lebih baik lagi, butuh sandaran yang mampu jadi tumpuan, butuh seseorang yang bisa membimbingnya untuk menjadi baik kedepan. Jika yang dulu sempat kau benci habis-habisan karena perbuatan dan sifat yang selalu dihadirkan, maka lepaskanlah. Ketika kau memutuskan melahap habis masa-masa sakitnya, akan banyak pembelajaran yang didapat, terima padanya yang memang telah memilih baik.
     Namun, akhirnya, jika yang membuat raga dan dadamu sakit berkepanjangan kembali singgah untuk menyakiti perasaan lagi, lepaskan saja. Ada beberapa hal yang sebaiknya dijauhkan. Ada beberapa orang yang sebenarnya memang tak bisa dipertahankan. Entah hal apa itu, kadangkala yang menyakitkan memang tak bisa lagi dipertaruhkan.
     Jika akhirnya orang yang sempat kau puji kemudian kau benci kembali, kau harus liat sisi baik dan buruknya saat itu juga. Lihat kembali pada sakit yang ada saat kau memilih bersamanya, lihat kembali sisi buruk yang kau dapatkan ketika ia tak bisa menjadi lebih baik setelahnya, lihat kembali pada waktu; akankah ia benar-benar membersamaimu seperti tetap menjaga dan memperbaiki diri pada waktu perpisahan panjang yang kau suguhkan untuk menjadi tempat pembelajarannya?
     Jika akhirnya ada beberapa sesak yang masih hadir dan kemudian memenjaraimu perlahan-lahan hingga lamanya, satu-satunya hal yang harus terjadi yaitu melupakan. Karena kau berhak mendapat seseorang yang ketika bersamanya, tidak ada sesak berkepanjangan, ketika memilih dirinya, tak ada beban yang berkelana, ketika memilih pada satu hati, ia memang harus dipertahankan karena sifat dan kebaikan yang tak pernah pergi pada dirinya sendiri.
     Jika akhirnya yang bermain adalah waktu; biarkan saja ia mengalir indah, sejalan dengan harap dan ingin yang perlahan harus diingat atau dilupa. Jika yang kau pilih akhirnya melupakan, boleh jadi itu yang terbaik. Jika yang kau pilih adalah kembali, mungkin itu pilihan yang kau pikir menemukan seseorang baru dalam dirinya yang lama.
     Jika nanti harus memilih mengingat atau meninggalkan, pilihlah ia yang membuatmu yakin, pantas dipertahankan, atau pantas dilupakan. Semua tentang waktu, yang menjadi tempat pembelajaran dan merubah seseorang.
     Jika waktu dapat memperbaiki sifat seseorang, aku ingin waktu juga dapat memperbaiki perasaan seseorang; untuk kemudian belajar menyusun perasaan, yang jika akhirnya kau menemukan pilihan, itu yang memang jawabannya, karena seseorang lebih dulu memperbaiki sifat kelam di masa lalunya.
     Jika suatu saat dipertemukan lagi pada ia yang sempat menyakiti hatimu; lihat kembali pada perasaannya. Entah setulus atau sebaik apa itu, atau memilih datang kemudian kembali pergi.
     Jika waktu dapat menghadirkan seseorang; aku ingin yang hadir adalah mereka yang bersamaku, tetap memilihku meski banyak perjalanan panjang yang ia lewatkan. Tidak menyakiti, misalnya.

1 comment:

  1. Silahkan di kunjungi ya teman teman 100% Memuaskan
    > Hoki anda ada di sini <
    1 USER ID UNTUK SEMUA GAME
    Kami memberi bukti bukan Janji
    Daftar sekarang juga di www.dewalotto.club
    MIN DEPO & WD HANYA Rp.20.000,-
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : ( +855 69312579 ) 24 JAM ONLINE
    MELAYANI TRANSAKSI VIA BANK :
    BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON-NIAGA
    Raihlah Mimpi Anda Setiap Hari & Jadilah Pemenang !!!

    ReplyDelete

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...