Pilihlah karena kau yakin, merasa bahagia, sungguh senang---
**
Tapi, jangan yakin bahwa hidup akan mengalir tenang.
Pada ruang dimana harusnya bermetamorfosis menjadi nyaman, kita merasa gelisah; entah karena memikirkan esok hari yang terjadi apa, atau angan-angan tertinggi yang singgah dipikiran. Tentang mimpi-mimpi besar, harapan luar biasa, dan juga setiap ingin yang menjelma menjadi hantu-hantu kehidupan.
Menjalani yang ada, masih terasa kelu akibat pancaran harap yang ternyata tak sebanding dengan perkiraan. Manusia ingin ambisi besar; ingin itu ingin ini, yang perlahan menggertak hati-hati kita, perasaan kita, melupakan satu hal penting yang harusnya lebih utama, padahal, berkat itulah doa-doa dari ambisi sampai.
Thursday, March 29, 2018
Saturday, March 3, 2018
Jika.
Satu waktu, jika kau telah paham dengan "mengapa" dan sebuah "bagaimana", maka tetaplah dekat disebelah jarak itu, tak peduli sejauh apa, ia akan tetap membersamaimu sejauh apapun. Jika kau telah mengerti tentang sebuah pilihan yang menurutmu baik, maka tetaplah bertahan pada apa-apa saja yang nantinya sempat buruk. Jika kau akhirnya memilih tempat kepulangan terakhir pada satu orang saja, ingat bahwa segala yang ia punya adalah apa yang dapat membuatmu tersenyum tanpa harus melihat ke sudut lain yang berbeda, juga pada orang yang berbeda.
Satu waktu, jika hatimu telah tersusun baik dan dapat menetapkan pilihan, pilihlah mereka yang senantiasa belajar dari masa lalu, yang tumbuh dewasa tanpa ada permainan dalam hatinya, yang tulus dan mengedepankanmu dalam sisa-sisa umur panjangnya hingga menua. Jika nanti, kau membenci seseorang karena perbuatan yang tak pernah kau ingini, maka tegur lah ia pada saatnya. Ketika ia telah mampu mengubah apa saja atas penyesalannya. Ketika ia memilih meluruskan jalannya hanya pada satu orang. Ketika ia memilih tempat pelabuhan terakhirnya itu; kamu.
Satu waktu, jika hatimu telah tersusun baik dan dapat menetapkan pilihan, pilihlah mereka yang senantiasa belajar dari masa lalu, yang tumbuh dewasa tanpa ada permainan dalam hatinya, yang tulus dan mengedepankanmu dalam sisa-sisa umur panjangnya hingga menua. Jika nanti, kau membenci seseorang karena perbuatan yang tak pernah kau ingini, maka tegur lah ia pada saatnya. Ketika ia telah mampu mengubah apa saja atas penyesalannya. Ketika ia memilih meluruskan jalannya hanya pada satu orang. Ketika ia memilih tempat pelabuhan terakhirnya itu; kamu.
Subscribe to:
Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...