Assalamualaikum.
Halo semua, udah lama banget ga update blog semenjak banyak
kesibukan masa-masa menjadi maba kuliah ini, hehe..
Oh ya, btw aku mau cerita, tentang sesuatu yang selalu aku
inginkan tapi kenyataannya gak semua yang selalu kita harapkan adalah takdir
yang diberikan oleh sang pencipta. Gakpapa, untuk para adek-adek yang sebentar
lagi mau masuk kedalam dunia perkuliahan dan bimbang, atau kaya ngerasa “duh
aku bisa ga ya masuk disana” atau “yaampun itu kan masuk ptn favorit indo” dsb.
Jadi aku mau berbagi pengalaman aja sama para adek-adek yang bentar lagi akan
masuk ke masa-masa bimbang, dan dipenuhi tanda tanya, kesedihan, kebahagiaan,
atau yaaa yang buat kita berpikir berkali-kali. Siapa tau aku bisa jadi
motivasi generasi kalian yah hehe.
Singkat cerita, semenjak aku pindah ke Palembang setelah
belasan tahun hidup di Pekanbaru. Aku selalu berfikir satu PTN impian yang
selalu aku usahakan. Tau ga apa? Ituloh, PTN yang ada di Jawa Timur khusunya
kota Malang. Banyak sih hal-hal tertentu yang buat aku pingin banget banget
disana. Nih aku list ya.
-
- Ada keluarga yang peduli.
Yang ini ga bohong. Keluarga besar aku
mulai dari kakek sampe sepupu-sepupu dekat ada disana. Jadi ya aku pingin
banget banget deket mereka. Pingin kaya orang-orang yang saudara-saudaranya
masih seprovinsi lah atau paling engga satu pulau. Terus setiap aku kesana
setahun sekali atau dua tahun sekali, mereka selalu bilang “ayo dek kamu entar
kuliah disini aja yaa sama aku” “Dek kamu kesini ya entar kuliahnya” dsb. Setiap
otp-an juga gitu terus. Manalagi sepupu2 ku yang deket disana semuanya, jadinya
ngedukung aku gitu, ada keinginan aku untuk kesana.
- -
Makanannya hemat didompet.
Ya kalau orang bilang sih, harga di jawa
itu relatif murah ketimbang sumatra. Ini bener loh, makanannya juga khas,
enak-enak. Yang penting dipikirin untuk anak yang mau merantau sih, harga
makanan haha. Karena sebanyak apapun kiriminan dari ortu, tetep aja namanya
anak kosan mikirnya harus bisa membagi keperluan A dan B. Jadi seminimal
mungkin harga makanan diperhitungkan hihi.
-
- Wilayah dingin dan banyak gunung.
Next, aku itu sukaaa banget banget sama
pegunungan. Bagiku gunung lebih indah daripada lautan. Mungkin banyak yang
bilang, ih bagusan laut lah bisa surfing, bisa liat ikan, bisa denger ombak
blablabla. Aku pribadi kurang suka, bukannya ega suka, kan ciptaan Allah semua
indah hehe. Cuma, aku gabisa renang, dan setiap ngeliat laut aku kebayang terus
itu ntar ombaknya membesar terus naik nauzubillah. Aku takut banget sama laut
apalagi yang laut lepas gada pantainya. Dan aku juga suka petualang sih.
Makanya aku suka ketinggian. Tapi, kenapa sih aku suka wilayah yang dingin? Iya
ini bener, bukan karena biar mutihin kan gada sinar matahari, bukan ya.. Aku
suka karena sejuk, aku suka hawa-hawa dingin, hawa-hawa pedesaan kaki gunung
gitu2 meskipun aku belum pernah tinggal ditempat kaya gitu. Tapi ini kan aku
pribadi ya, kita semua beda-beda.
-
- Banyak tempat wisata.
Karena aku suka dataran tinggi, otomatis
aku suka tempat wisatanya. Gunung pastinya hehe. Sama perkebunan gitu. Ya
jadinya gitu deh, banyak tempat wisata di Kota itu yang buat aku tertarik
kuliah disana. Nb: Niat pertamanya sih ya kuliah dong._. Ini yang kesekian
wkwk.
-
- Langka.
Nah, yang ini loh ya. Meskipun aku lahir di
kota Malang, tapi tetep aja besarnya merajalela di Sumatra. Dan, kalau orang
sumatra kuliah disana itu seakan-akan luar biasa. Ga disitu aja sih, kalau
orang sumatra yang kuliah ke PTN Jawa seakan luar biasa aja hehe.
-
- Faktor orang tua
Ini yang terakhir haha. Ayah dan ibu alumni
sana. Mereka suka cerita tentang kuliah disana, sampai-sampai cinta bersemi
dikampus, yang anak teknik sukanya main ke anak ekonomi haha. (Ini fakta, ibu: “jangan
ditiru”)
Ya gitu. Bayangin sama adek-adek,
temen-temen, siapapun yang baca ini. Banyak kan alasan aku sampai pinginnya cuma
diitu. Semenjak pindah ke Palembang kelas xi, aku pinginnya Cuma univ itu,
pokoknya teknik. Sampe-sampe tiap ditanya aku jawab lengkap. Univ A jurusan A.
Fokus aku Cuma keitu aja. Gamau PTN2 lain yang meskipun lebih favorit.
Hari berganti hari, tahun ajaran kelas XII
pun datang. Sampai ga kerasa udah semester 5, penentuan SNMPTN. Disitu aku
mulai mikir gengs, yakali, aku lihat daftar alumni yang keterima undangan di
univ itu Cuma 1-2 orang aja. Apalagi aku anak pindahan, aduh. Disitulah aku
mulai membimbang-bimbangkan jurusan tersebut. Alhasil, berkat usaha
men-searching siang dan malam, mencari informasi, aku memutuskan memilih
jurusan TIP. TIP itu Teknologi Industri
Pertanian yah.. Pertama, aku memang suka pertanian. Kedua, aku suka dibidang
pengolahan pabrik2. Yauda, dengan pilihan yang teramat lama akan kebimbangan,
barulah diriku memutuskan memilih itu sebaga pilihan 1, dan pilihan keduanya
adalah Teknik. Ya guys, aku tetep milih teknik loh. Tapi teknik lingkungan. Aku
takut passion aku bukan diteknik sipil/industri karena itukan isinya para
lelaki2 idaman yang vintar:D Yaudah deh aku dengan rahmat Allah yang maha kuasa
dan dipinang dengan Bismillah, aku fix memilih itu saja. Pilihan 3 nya aku
kosongin, karena aku gaminat Univ yang ada diaerahku.
Ohya, kenapa kamu gaminat di PTN tempatmu? Kan
enak deket keluarga.
Justru itu gengs. Aku pingin ada
dilingkungan yang baru. Aku pingin mencari jati diriku sendiri tanpa perlu
bergantung selalu dengan orang tua. Selama ini aku apa-apa selalu disuapin
dengan mudah, semuanya diberi apa saja, apa yang kuinginkan dipermudah, gak
perlu kemana-mana nyari ini itu banting tulang karena semua ada. Aku ngerasa
hidup kayanya ga cuman untuk itu. Sedangkan orang diluar sana, banyak banget
yang harus kerja keras untuk mendapat apapun. Disitu aku ingin mencoba gengs,
ingin belajar menjadi sesosok manusia sederhana, menjadi manusia yang selalu
teduh, manusia yang tak selalu mengeluh, manusia yang bisa bermanfaat untuk
orang sekitar, bukan hanya manusia lemah yang selalu merepotkan.
Tapi kan itu bisa aja didapat kalau kita
mau?
Menurut aku pribadi, fakta bahwa 99,99%
selama kita yang anak “kota” ini bergantung dan satu atap dengan orang tua, itu
hanya sebuah ilusi. Karena, orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, untuk
apa anaknya susah-susah nyari ini itu selagi orang tua yang melihat kita
kesusahan bisa membantu dengan mudah? Hayo, bisa jawab ga? Jadi, aku pribadi
dengan pikiranku sendiri, aku nganggepnya gitu. Gaakan bisa dan ga akan mudah
mencoba sesuatu yang baru dengan usaha sendiri selama kita masih satu tempat
dengan orang tua.
Oh ya, tapi niat itu diperlurus yah. Kita
harus selalu ingat arah pulang yang pertama adalah orang tua. Jangan cuman
mikir kita merantau untuk bersenang-senang atau sekedar yang aku bilang tadi
mau mencari jati diri. Tapi mulailah belajar. Belajar memahami hidup yang orang
lain rasakan. Belajar bertingkah laku merendah, hidup layaknya orang-orang
biasa, dan mengambil pelajaran penting bahwa hidup tak selamanya “bergantung”.
Next, oh ya lupa lanjutannya SNMPTN.
Berhubung ini udah sore, dan besok ada tugas yang mau aku buat, besok aku
lanjut yah temen-temen dan adek-adekku. InsyaAllah secepatnya akan aku update
lagi cerita lanjutannya. Bakal agak membelalak sih, tapi semuanya tetep dengan
seizin Allah berjalan lancar hihi.
Pesan aku untuk semuanya pada cerita ini,
1.
Bermimpilah setinggi angkasa, jika kamu
terjatuh, maka kamu akan mengambang saja diantara galaksi yang indahnya luar
biasa.
2.
Jangan takut ingin merantau. Dek, temen-temenku,
kamu akan belajar memaknai hidup yang sesungguhnya, hatimu akan lebih terbuka
dan peka.
3.
Gapapa disangka mustahil, Allah sudah menata
hidupmu jauh sebelum kamu ada. Gausah peduliin mereka yang bilang kamu gamampu,
atau terlalu tinggi. Yang penting dengan tekad dan kuat, kamu akan bisa, meski
tujuan akhirmu tak selalu indah, tapi percayalah, Allah akan mengindahkannya
dengan waktu yang belum kau temukan.
Itu aja untuk cerita ini ya dek, temen-temenku. Besok aku
lanjutin lagi, semoga beberapa ceritaku bermanfaat ya... Dan jadi motivasi
terbaik yang kalian ingin dapatkan hihi.
Maturnuwun untuk prolognya, Assalamualaikum:)
No comments:
Post a Comment