Friday, January 26, 2018

Rona

     Pilu sekali lagi bersemayam disamping tubuh. Rona membiru, mengisahkan jenuh yang menggebu dan ingin menetap lama. Layaknya debu-debu halus yang tersisa dibingkai foto kaca, juga pada setiap sepotret foto lama yang masih hidup dalam kenangan album. Ada rindu dibalik sebongkah hasil potretan yang terekam manis. Rasa kangen itu tercipta pada setiap memori yang selalu handal dalam kekuatan pikiran. Beberapa cerita menenangkan keadaan, ilusi yang tersusun dikepala sudah runyam oleh kenyataan bahwa hati telah benar berkata rindu padanya.

     Apa yang terbenam dalam bingkai album memiliki jejak petualangnya yang hingga kini masih siaga dipikiran. Banyak berbagai candu menghasilkan ingin yang selalu kembali berkamuflase pada zamannya. Momen manis misalnya, menciptakan abadi yang manis meski waktu beriring pergi meninggalkan kesenangan. Hal-hal yang terasa nyaman telah dibius zaman, ditinggalkan waktu yang selalu ingin bergegas menemukan suatu hal baru, yang aku pikir masih membutuhkan kenangan yang nyaris tertinggal lama dan membekas dalam sekujur tubuh yang masih mengingat hal lalu.

     Berbagai keadaan yang menyelimuti senang hingga akhirnya membuat peluh didada mulai goyah. Terasa lebih handal kisah kali ini dibanding masa lalu yang memenangkan senyum dan tenang. Banyak rentetan abu-abu bak air hujan yang diiringi tetesan air mata tokohnya, ada beberapa pilu yang meraup kisah indah hingga tinggal disebut kenangan yang jauh. Menjauh, dan menggoreskan sedikit beban yang dihadapi terlihat lebih unggul dibanding sisa-sisa pelangi dimasa indahnya.

     Dan, rona masih diam saja ditempat. Ia tak mensucikan apa-apa yang telah kelam. Tiada pancaran yang menjadi sandaran atau tempat pengaduh gundah. Rona masih saja disana. Memperhatikan masa lalu yang selalu berjalan mundur tanpa melihat kembali kedepan untuk menenangkan kegelisahan yang kini selalu berjaga.

     Rona itu pun tak lagi muncul, tak pernah mendengar sekeras apa teriakan orang-orang. Hingga mungkin benar adanya, hal manis yang dulu selalu hidup kini hanya menjadi sisa yang sia-sia. Tiada lagi matahari yang menyapa bahagia, tak lagi hujan menangis sendirian, embun memainkan tetesan air, atau sebuah kisah tak lagi bermelodi; dapat utuh pada setiap rindu yang menyenangkan.

     Apa yang terlihat diantara sebaris foto-foto absurd yang menyimpan bahagia, semua tergusur oleh serpihan rindu yang padam untuk merona. Tiada lagi nyaman yang muncul seperti kala nyata bahagia, atau semua terhenti; pada rona yang tak lagi bergejolak menyerukan masa lalu yang mulai terlupa. Hingga rindu sepadan menjadi kenangan yang tak utuh, kembali kepada saat dunia suram sebelum lembaran foto menjadi saksinya.

     Rona sudah mulai terhenti. Ia kalah dengan nyata yang selalu melawan untuk mengingat hal-hal senangnya. Semua dilakukan agar kesenangan tetap indah pada tempatnya. Hingga jejak-jejak sedihnya, menjadi album tersendiri yang nantinya hilang ditelan masa.

1 comment:

  1. Silahkan di kunjungi ya teman teman 100% Memuaskan
    > Hoki anda ada di sini <
    1 USER ID UNTUK SEMUA GAME
    Kami memberi bukti bukan Janji
    Daftar sekarang juga di www.dewalotto.club
    MIN DEPO & WD HANYA Rp.20.000,-
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : ( +855 69312579 ) 24 JAM ONLINE
    MELAYANI TRANSAKSI VIA BANK :
    BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON-NIAGA
    Raihlah Mimpi Anda Setiap Hari & Jadilah Pemenang !!!

    ReplyDelete

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...