Pilu sekali lagi bersemayam disamping tubuh. Rona membiru, mengisahkan jenuh yang menggebu dan ingin menetap lama. Layaknya debu-debu halus yang tersisa dibingkai foto kaca, juga pada setiap sepotret foto lama yang masih hidup dalam kenangan album. Ada rindu dibalik sebongkah hasil potretan yang terekam manis. Rasa kangen itu tercipta pada setiap memori yang selalu handal dalam kekuatan pikiran. Beberapa cerita menenangkan keadaan, ilusi yang tersusun dikepala sudah runyam oleh kenyataan bahwa hati telah benar berkata rindu padanya.
Apa yang terbenam dalam bingkai album memiliki jejak petualangnya yang hingga kini masih siaga dipikiran. Banyak berbagai candu menghasilkan ingin yang selalu kembali berkamuflase pada zamannya. Momen manis misalnya, menciptakan abadi yang manis meski waktu beriring pergi meninggalkan kesenangan. Hal-hal yang terasa nyaman telah dibius zaman, ditinggalkan waktu yang selalu ingin bergegas menemukan suatu hal baru, yang aku pikir masih membutuhkan kenangan yang nyaris tertinggal lama dan membekas dalam sekujur tubuh yang masih mengingat hal lalu.
Friday, January 26, 2018
Sunday, January 14, 2018
Kuliah, merantau, serta teman?!?
Halooo, disini aku mau berbagai
tentang kehidupan kampus setelah satu semester berlalu. Taraa! Liburan semester
ini udah setengah bulan berjalan, tentunya diisi berbagai kegabutan yak,
teman-teman SMA pada kuliah, teman-teman SMP dan SD udah beda kota, teman-teman
TK jangan tanya, lupa soalnya:(
Tuesday, January 2, 2018
Sepucuk surat untuk tahun 2018
Kepada 2018, kuharap segala ingin menjelma menjadi nyata, nyata berubah menjadi kebahagiaan, bahagia lah yang sesungguhnya kuharap tiba.
Kepada 2018, semoga apa-apa dari yang sempat teringin mendapat jawaban, semoga segala baik menjadi kesatuan, semoga harapan berpadu dengan sifat yang didampingi ketulusan.
Kepada 2018, aku ingin menyemai perlahan masa lalu yang membuatku tertekan, ingin menebarkan pilu hingga sesak itu terputus, ingin menghadapi ketegaran lebih siap.
Kepada 2018, cukup rangkul aku dari sebelumnya, temani aku saat suram, singgah saat aku sedang tak tentram, berikan kekuatan untuk menahan beban yang mungkin lebih sering tiba dari sebelumnya.
Kepada 2018, beri aku ketegaran, hilangkan ego yang belum pernah kusampingkan, jangan biarkan sifat buruk itu mengikuti lagi.
Kepada 2018,
Aku ingin engkau bersandar lagi dari tahun sebelum-sebelumnya.
Berikan aku kenangan baik yang nanti aku dapatkan.
Jadikan hari-hari yang akan berlabuh itu bermakna,
Tak ada yang terluka.
Aku, dia, atau mungkin kita yang nanti merasakan.
Kepada 2018, semoga apa-apa dari yang sempat teringin mendapat jawaban, semoga segala baik menjadi kesatuan, semoga harapan berpadu dengan sifat yang didampingi ketulusan.
Kepada 2018, aku ingin menyemai perlahan masa lalu yang membuatku tertekan, ingin menebarkan pilu hingga sesak itu terputus, ingin menghadapi ketegaran lebih siap.
Kepada 2018, cukup rangkul aku dari sebelumnya, temani aku saat suram, singgah saat aku sedang tak tentram, berikan kekuatan untuk menahan beban yang mungkin lebih sering tiba dari sebelumnya.
Kepada 2018, beri aku ketegaran, hilangkan ego yang belum pernah kusampingkan, jangan biarkan sifat buruk itu mengikuti lagi.
Kepada 2018,
Aku ingin engkau bersandar lagi dari tahun sebelum-sebelumnya.
Berikan aku kenangan baik yang nanti aku dapatkan.
Jadikan hari-hari yang akan berlabuh itu bermakna,
Tak ada yang terluka.
Aku, dia, atau mungkin kita yang nanti merasakan.
Subscribe to:
Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...