Kerinduan muncul saat udara dingin kian menghadiri jejak jemari-jemari di kaca bening yang mulai menetes akibat uap-nya. iya, senja kini menjadi padam. kilatan dan rintikan menjadi satu. Hujan. Ini hujan. air menetes membawa beribu harapan. rindu. rindu ini muncul lagi. saat aku sedang berusaha mengabaikan dengan kecanggungan dihatiku. saat aku tak mencarinya, memang benar, aku tak bisa lupa. yang jauh disana, yang hadir didekap lamunan ini, akankah engkau tau? pun jika kau mengetahuinya, hanya terlontar kata "oh" saja, bukan? tak sudi berada dilingkunganku. karena aku, lagi-lagi hanya semburat palsu diantara bayanganmu. bersama kegelapan rasa dan cuaca, aku tau, memang aku selalu melukis kiasan yang tak akan padam sampai kapanpun. Aku untukmu.
Ada seribu pertanyaan yang hadir menyerangku. entah mengapa, hanya harapan yang menjawabnya. tak jelas, kelabu. lagilagi angin tak bersepoi, kini sungguh telah lebih dari itu. angin meneriaki ku. cuaca ini benar-benar menggantung. sama dengan perasaan-ku.
Saturday, December 13, 2014
Subscribe to:
Comments (Atom)
Terlalu lama
Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...
-
Hai, kali ini berhenti buat prosa-prosa dulu ya. Aku mau berbagi ke kalian kalau sekarang aku juga nulis diwattpad:) Emang baru sih, aku la...
-
Halo teman-teman! Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya tentang jurusan dari universitas ini nih. Berhubung aku mahasiswa angk...
-
Kali ini emang out of topic banget sama yang biasanya aku bikin. Bukan tentang rangkaian kata, kali ini rangkaian cerita perjalanan ya...