Monday, March 11, 2019

Diri Sendiri

Kau tahu?
Akan ada seseorang yang tidak lagi mencibirmu dengan kata-kata kasar, entah karena ia lelah, atau baginya sudah tidak penting. Sebab dunia itu berputar, dan manusia tidak selalu menjadi jahat; pemahaman baru akan datang, dan sempurna, ia akan resah pada segala yang telah dilakukannya.

Kalau ada orang yang membuatmu tidak lagi percaya diri hanya karena melihat tampilan luarmu yang tidak menyakinkan, biarkan saja ia terpenjara oleh khayalanya. Biarkan ia jenuh pada titik tertingginya, sehingga hatinya akan terbuka untuk memandang kelebihan orang lain. Kalau ada orang yang membuatmu mati-matian merendahkan diri sendiri dan merasa jauh sekali dan kalah, jangan jadikan keberhasilannya saat itu menjadi sebuah hal yang harus dimiliki tiap-tiap raga yang hidup, karena tiap orang selalu tumbuh dengan caranya masing-masing.

Terkadang orang menjadi pura-pura hebat untuk menunjukkan kelebihannya.
Terkadang orang menjadi yang terbaik untuk menampilkan apa yang ia punya.

Dan kenyataannya, ia jauh lebih iri pada orang lain.

Jika memang tentang kelebihan setiap orang berbeda; bukankah itu benar?
Tapi, bukankah menjadi yang paling baik; adalah benar?
Diterkam mulut buas, dicerca ucapan kikir; dan akhirnya terlugu di sudut kesunyian.

Jangan,
Jangan memandang diri sendiri itu buruk. Ia terbaik pada sarangnya, ia terlihat hebat pada beberapa kejadian.
Kamu terlihat gagal saat mempresentasikan suatu hal, hingga lupa adanya tentang jiwa seni yang kau miliki. Kamu terlihat tak berhasil jika disuruh berbicara mengenai suatu kasus, hingga kenyataan membuatmu terpenjara, dan melupa padahal ada banyak ingatan yang kau ingat jika memang kau tuliskan.
Kamu terlihat tak punya apa-apa di mata banyak orang, padahal kau lupa; jauh disana, disamping orang-orang terdekatmu, dibawah satu atap yang sama; kau miliki segalanya.

Tentang diri sendiri, dan cara untuk mencintainya.
Menjadi diri sendiri adalah ketentraman, dan tidak lain; merasa bahwa derajat tiap orang sama dimata Tuhan. Manusia itu kokoh, hidupnya lebih baik daripada makhluk lain yang ada. Punya daya pikir, perspektif, imajinatif, serta bakat yang memang adanya.

Bukan karena satu hal akan memperkeruh suasana dan dinilai tidak punya apa-apa.
Bukan karena canggung berdialog, orang-orang merasa kita buruk.
Bukan karena tingkah laku yang gugupan, orang-orang menilai kita tidak berguna.

Lagi-lagi, bukan karena berbeda dinilai tidak memiliki kelebihan.

Lihat orang-orang baik sekitarmu, menjadikanmu nyata dan ada meski tidak dalam mata. Menjadikanmu berguna dan bermanfaat meski banyak yang merasa tidak.

Kita hebat, dalam tiap apa yang kita wujudkan dan bahagiakan untuk orang-orang baik disekitar kita.

Tiap orang tumbuh dengan caranya masing-masing, tumbuh dengan pilihan dan jalan hidupnya masing-masing.

Lalu, buka hatimu dan tanya beberapa kata, kenapa kamu masih yakin bahwa orang lain begitu rendah?

Terlalu lama

Terlalu lama, terlalu rapuh, terlalu keruh untuk menerima hidup yang tak sepenuhnya utuh. Bagaimana kabarmu? Aku melihatnya lebur, mungkin t...